Penampakan Tugu Bulan Sabit Kutim pada malam hari, yang disebut warga mirip helm. (dok: caca/katakaltim)

Kecewa! Tugu Bulan Sabit di Kutim Mirip Helm dan Mulut Hewan, Warga: Bukan Ikon Kita

Penulis : Salsabila Resa
 | Editor : Agung
3 February 2025
Font +
Font -

KUTIM — Tugu bulan sabit yang belum lama ini dibangun Pemkab Kutim, tepatnya di kawasan perkantoran dan Masjid Agung Alfaruq, Bukit Pelangi, menuai sorotan warga.

Tidak sedikit yang mengatakan kepada katakaltim, bahwa tugu tersebut tampak seperti helm.

"Kalau bulan sabit kan harusnya agak kurus, tapi ini agak bulat jadinya lebih mirip ke helm sih," ujar Rian, salah satu warga yang tengah bersantai di Taman Venus, Senin 3 Februari 2025.

Baca Juga: Anggota DPRD Kaltim Yusuf Mustafa. (aset: puji/katakaltim.com)Yusuf Mustafa Soroti Lemahnya Implementasi Perda di Kalimantan Timur

Dia menyebut, keberadaan tugu yang sangat jauh dari ekspektasi visual perencanaanya, sangat tidak efektif. Terlebih setelah mengatahui besaran anggaran pembuatannya.

Baca Juga: Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman saat rapat bersama beberapa pihak mengenai masalah banjir di Sangatta, Kamis 30 Januari 2025 (dok: caca/katakaltim)Bupati Kutim Menilai Kondisi Banjir Sangatta Belum Status Darurat Bencana

"Kalau segitu aja mencapai Rp2,5 Miliar sih, gak efektif banget, banyak loh itu," ujarnya.

Tugu Bulan Sabit Sangatta (dok: caca/katakaltim)

Tugu Bulan Sabit Sangatta (dok: caca/katakaltim)

Senada, Supriadi, pengunjung taman venus lainnya mengatakan tugu tersebut tidak menggambarakan ikon Kutim.

"Gak efektif ada di situ. Banyak orang bilang juga. Karena bukan ikon Kalimantan dan Kutim, jadi gak menonjolkan daerah. Justru kalau dilihat agak mirip mulut hewan," tandasnya.

Berbeda dengan Ketua DPRD Kutim, Jimmi, menaggapi bentuk tugu tersebut dengan satu kata. "Bagus," singkatnya.

Ia menjelaskan, fungsi pengawasan terhadap anggaran yang digunakan dalam proses pembuatannya sangat terbatas.

"Kita nggak sampai di situ lihatnya. Soalnya perencanaan itu di dinas terkait. Saya kira Bagian Administrasi Umum dan Perlengkapan (Umper) dan teknis," jelas Jimmi kepada katakaltim usai menghadiri Rapat Banggar DPRD Kutim, Senin 3 Februari.

Politisi PKS itu menambahkan bahwa pihak Umper juga belum memberikan keterangan.

"Tapi komunikasi kita dengan Umper dan dinas teknisnya itu belum bisa memberi keterangan. Anggarannya lumayan, ada Rp2,5 Miliar," ucap Jimmi

Menanggapi masalah bentuk yang disangkutpautkan dengan model helm, Jimmi menjawabnya sebagai kretifitas seni.

"Agak sulit juga, itu kan namanya seni ya, nggak tau juga seni itu siapa yang menikmati," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kutim, Noviari Noor, mengatakan tidak ingin banyak berkomentar.

Lantaran proyek tersebut merupakan pekerjaan Bagian Umum Sekretariat Daerah sebagai pengelola kawasan Bukit Pelangi.

"Dan mereka pun tidak ada berkordinasi dengan perencanaan. Karena ini memang wilayah pengelolaan mereka, bikin taman apa segala macam," terang Kepala Bappeda.

Saat dikonfirmasi dengan mengunjungi kantornya, Bagian Umum Sekretariat Daerah Kutim belum menanggapi.(*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >