Dibaca
808
kali
Penampakan Tugu Bulan Sabit Kutim pada malam hari, yang disebut warga mirip helm. (dok: caca/katakaltim)

Kecewa! Tugu Bulan Sabit di Kutim Mirip Helm dan Mulut Hewan, Warga: Bukan Ikon Kita

Penulis : Salsabila Resa
 | Editor : Agung
3 February 2025
Font +
Font -

KUTIM — Tugu bulan sabit yang belum lama ini dibangun Pemkab Kutim, tepatnya di kawasan perkantoran dan Masjid Agung Alfaruq, Bukit Pelangi, menuai sorotan warga.

Tidak sedikit yang mengatakan kepada katakaltim, bahwa tugu tersebut tampak seperti helm.

"Kalau bulan sabit kan harusnya agak kurus, tapi ini agak bulat jadinya lebih mirip ke helm sih," ujar Rian, salah satu warga yang tengah bersantai di Taman Venus, Senin 3 Februari 2025.

Baca Juga: Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Faisal saat menjadi pembicara dalam Dialog Publika, Senin 10 Februari 2025. (Dok: Ading/kominfokaltim)Kadis Kominfo Kaltim Ajak Insan Pers Memberitakan Pesan Masyarakat

Dia menyebut, keberadaan tugu yang sangat jauh dari ekspektasi visual perencanaanya, sangat tidak efektif. Terlebih setelah mengatahui besaran anggaran pembuatannya.

Baca Juga: Ketua Komisi B DPRD Kutim, Muhammad Ali saat memimpin RDP terkait masalah kebun kemitraan Anggota Calon Petani Plasma (CPP) Koperasi Unit Daerah (KUD) Batu Lepoq Kecamatan Karangan dan PT Long Bagun Prima Sawit (LBPS), Senin 20 Januari 2025. (dok: caca/katakaltim)RDP Bersama Calon Petani Plasma dan PT LBPS, Legislator Kutim Wanti-wanti Ada Kongkalikong Koperasi dan Perusahaan

"Kalau segitu aja mencapai Rp2,5 Miliar sih, gak efektif banget, banyak loh itu," ujarnya.

Tugu Bulan Sabit Sangatta (dok: caca/katakaltim)

Tugu Bulan Sabit Sangatta (dok: caca/katakaltim)

Senada, Supriadi, pengunjung taman venus lainnya mengatakan tugu tersebut tidak menggambarakan ikon Kutim.

"Gak efektif ada di situ. Banyak orang bilang juga. Karena bukan ikon Kalimantan dan Kutim, jadi gak menonjolkan daerah. Justru kalau dilihat agak mirip mulut hewan," tandasnya.

Berbeda dengan Ketua DPRD Kutim, Jimmi, menaggapi bentuk tugu tersebut dengan satu kata. "Bagus," singkatnya.

Ia menjelaskan, fungsi pengawasan terhadap anggaran yang digunakan dalam proses pembuatannya sangat terbatas.

"Kita nggak sampai di situ lihatnya. Soalnya perencanaan itu di dinas terkait. Saya kira Bagian Administrasi Umum dan Perlengkapan (Umper) dan teknis," jelas Jimmi kepada katakaltim usai menghadiri Rapat Banggar DPRD Kutim, Senin 3 Februari.

Politisi PKS itu menambahkan bahwa pihak Umper juga belum memberikan keterangan.

"Tapi komunikasi kita dengan Umper dan dinas teknisnya itu belum bisa memberi keterangan. Anggarannya lumayan, ada Rp2,5 Miliar," ucap Jimmi

Menanggapi masalah bentuk yang disangkutpautkan dengan model helm, Jimmi menjawabnya sebagai kretifitas seni.

"Agak sulit juga, itu kan namanya seni ya, nggak tau juga seni itu siapa yang menikmati," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kutim, Noviari Noor, mengatakan tidak ingin banyak berkomentar.

Lantaran proyek tersebut merupakan pekerjaan Bagian Umum Sekretariat Daerah sebagai pengelola kawasan Bukit Pelangi.

"Dan mereka pun tidak ada berkordinasi dengan perencanaan. Karena ini memang wilayah pengelolaan mereka, bikin taman apa segala macam," terang Kepala Bappeda.

Saat dikonfirmasi dengan mengunjungi kantornya, Bagian Umum Sekretariat Daerah Kutim belum menanggapi.(*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >