BONTANG — Legislator Kota Bontang, Muhammad Sahib, membeberkan nilai dana Pokir (Pokok Pikiran) DPRD Kota Bontang tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Ibe—sapaan akrabnya—mengaku sangat menyadari alasan kenapa Pokir DPRD Bontang tahun ini sangat sedikit. Sebab ada kondisi keuangan yang sedang melemah.
"Kecil sekali. Kecil karena memang kemampuan keuangan kita tidak kuat. Jadi kita juga sadari," kata Sahib, saat ditemui Senin 7 Juli 2025 usai menggelar rapat dengan Bapperida Kota Bontang.
Ia menuturkan, situasi tersebut menyulitkan para wakil rakyat untuk membantu program pemerintah yang tidak masuk di dalam usulan Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan).
Lebih jauh, politisi NasDem itu membeberkan bahwa Pokir dewan sangat anjlok. Tadinya sekitar Rp 1,5 miliar, saat ini hanya mencapai angka ratusan juta.
"Jujur kalau saya cuma Rp400 Juta, dari dewan sebelum saya itu pernah ada Rp1,5 Miliar untuk tahun anggaran perubahan," ungkapnya.
Namun ia memahami bahwa kondisi ini tidak dapat dipaksakan. Sebab jika dipaksakan bisa menjadi masalah ke depan.
“Tapi kami sadari bahwa ini kan faktor keuangan kita. Karena kita tidak bisa juga meminta banyak-banyak untuk pokir-pokir kalau memang keuangan tidak ada, kan menjadi masalah juga," kata dia.
Sebelumnya, di dalam rapat, Bapperida sempat menyampaikan agar usulan warga yang belum sempat terealisasi dapat dilaksanakan menggunakan pokir dewan maupun porgam OPD.
Sahib dalam rapat itu, memberi tanggapan bahwa dirinya tidak malu untuk mengatakan pokir dewan untuk anggaran tahun perubahan 2025, tidak ada.
"Saya tidak malu-malu untuk mengatakan, bahwa kalau pokirnya dewan untuk perubahan ini saya anggap tidak ada, jadi kami tidak bisa buat apa-apa," tegas pria yang akrab disapa Ibe itu. (Cca/adv)













