JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menekankan penguatan sistem pengawasan internal di tubuh Polri guna meningkatkan kepercayaan publik.
Pernyataan itu disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) bersama Polri Tahun 2025 di Hotel Discovery Ancol, Jakarta, Rabu, 16 Juli 2025.
Tito yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Kompolnas, menegaskan pengawasan internal yang kuat adalah kunci membangun citra positif Polri di mata masyarakat.
“Kalau pengawasan internalnya bagus, maka otomatis kepercayaan publik akan tinggi. Karena dianggap satu lembaga bisa mengawasi diri sendiri,” ujarnya.
Tito menyoroti tantangan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, yang membuat pelaksanaan fungsi kepolisian menjadi lebih kompleks dibandingkan negara-negara daratan seperti Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa pengawasan terhadap institusi sebesar Polri menjadi tugas yang tidak mudah.
“Pengawasan tidak lagi hanya dilakukan secara reaktif atas aduan masyarakat, juga harus bersifat proaktif dan sistematis,” tegasnya
“Respons cepat terhadap keluhan publik merupakan langkah awal menciptakan image kepolisian yang profesional dan humanis. Sangat penting melakukan respons cepat supaya permasalahan tidak berlarut-larut,” sambung dia.
Dia juga mendorong Kompolnas rutin melakukan kunjungan lapangan ke Satuan Kerja (satker) dan Polda guna memastikan kesesuaian antara paparan program dan kondisi di lapangan.
“Hal ini penting untuk menilai efektivitas pelayanan publik, pemeliharaan kamtibmas, hingga penegakan hukum oleh kepolisian,” tuturnya.
Kata dia, kunjungan ke Satker dan dialog langsung dengan anggota di lapangan akan membantu mengidentifikasi target dan ukuran keberhasilan, seperti penurunan angka kejahatan atau kecelakaan lalu lintas.
“Ini bisa mendorong masing-masing satuan untuk bekerja lebih baik dan menghindari penyalahgunaan wewenang,” pungkasnya. (*)











