Payload Logo
MBG di PPU
Dilihat 379 kali

Program MBG yang disiapkan dari SPPG di Penajam. (Berby/KataKaltim)

Minta Pengawasan Ketat, Dinkes PPU Ingatkan Risiko Keracunan Makanan di Sekolah

Penulis: Berby | Editor: Afri
27 November 2025

PENAJAM — Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengingatkan bahwa risiko keracunan makanan di lingkungan sekolah masih menjadi ancaman yang harus diwaspadai. Karena itu, pengawasan sanitasi dan keamanan pangan di SPPG menjadi prioritas.

Kepala Dinkes PPU, dr. Jansje Grace Makisurat, menegaskan bahwa potensi keracunan bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk perilaku anak yang kurang higienis.

“Sumber keracunan bisa dari makanan, tapi juga dari anaknya sendiri yang tidak bersih. Jadi tidak bisa langsung menyalahkan dapur,” katanya, Rabu (26/11).

Grace menyebut bahwa bila terjadi kasus gangguan kesehatan terkait pangan, pemerintah daerah memiliki kewajiban pembiayaan selama warga memiliki BPJS.

“Pemerintah daerah sudah membayar iuran BPJS. Jangan sampai ada pembiayaan ganda. Yang penting jangan langsung dihebohkan sebagai keracunan,” ujarnya.

Di tengah penurunan anggaran daerah, Grace menyebut sektor kesehatan masih aman berkat dukungan dana DAK nonfisik APBN.

“Kita punya sekitar Rp12 miliar dana DAK nonfisik. Untuk 2026 masih cukup aman,” jelasnya.

Ia menegaskan sektor kesehatan tetap prioritas, termasuk penanganan stunting. Grace menilai tantangan terbesar PPU justru berada pada pola asuh keluarga.

“Anak sudah diberi contoh makanan bergizi, pulang ke rumah tetap makan mie goreng, sosis. Ini peran orang tua sangat besar,” tegasnya.

Ia juga menyebut adanya wacana pemindahan kembali leading sektor stunting dari BKKBN ke Dinas Kesehatan.

“Kalau kembali ke Dinas Kesehatan, kami siap. Kami paham masalahnya dan intervensinya bisa lebih tajam,” tutupnya. (Adv/Bey)