Payload Logo
Sekda PPU
Dilihat 393 kali

Sekda PPU, Tohar, saat melakukan sidak MBG ke SPPG dan sekolah di Penajam. (Berby/KataKaltim)

Sekda PPU Soroti Menu Sama untuk Semua Usia, Akui MBG Belum Menyentuh Seluruh Siswa

Penulis: Berby | Editor: Afri
26 November 2025

PENAJAM — Sekretaris Daerah Penajam Paser Utara (PPU), Tohar, selaku Ketua Satgas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tingkat kabupaten, turun langsung meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan sejumlah sekolah penerima manfaat.

Inspeksi mendadak (Sidak) ini dilakukan untuk memastikan program berjalan sesuai harapan dan standar layanan.

“Toh, kebijakan ini linear dari pusat sampai bawah. Kita bagian dari struktur pemerintahan, jadi wajib memastikan pelaksanaannya,” ujar Tohar saat ditemui usai sidak, Rabu 26 November 2025.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah merasa bertanggung jawab karena penerima manfaat adalah anak-anak daerah sendiri.

“Mereka saudara-saudara kita, anak-anak kita. Harus merasa nyaman dan aman,” katanya.

Salah satu temuan utama dalam inspeksi tersebut adalah kesamaan porsi dan menu untuk anak usia dini dan siswa usia lebih besar. Tohar menilai hal itu tidak ideal dan harus segera diperbaiki.

“Kami mendapati menu anak usia dini dengan menu anak usia di atasnya itu sama, padahal kapasitas pasti berbeda,” ungkapnya.

Solusi yang diminta Satgas bukan menambah anggaran, melainkan mengatur ulang cara pengemasan makanan agar porsinya sesuai kelompok usia.

“Tidak menambah volume, tapi mensiasati packaging-nya. Anak usia dini dikurangi, yang lebih besar ditambahkan. Indeks layanannya tetap sama,” tegasnya.

Tohar juga mencatat bahwa ompreng atau kemasan makanan tidak dilengkapi sendok. Ia meminta guru dan orang tua mendukung dengan mengingatkan siswa membawa peralatan makan sendiri setiap hari.

“Anak-anak mungkin lupa, itu biasa. Tapi harus dibiasakan. Kebersihan sekolah juga harus jadi budaya,” katanya.

Hingga kini, MBG di PPU belum menjangkau seluruh target penerima. Pada September, jumlah siswa yang terlayani masih sekitar 5.000, dan setelah penambahan satu dapur di Sepaku, angka itu baru naik menjadi 7.257.

“Harapan kita seluruhnya dapat manfaat, tetapi tidak mungkin karena keterbatasan SPPG yang ada,” jelasnya.

PPU memiliki sekitar 35.000 siswa yang masuk sasaran MBG. Satgas berharap penambahan 10 unit SPPG dalam 35 hari ke depan dapat meningkatkan cakupan layanan menjadi sekitar 10.000 siswa angka yang masih jauh dari total kebutuhan.

Sampai Akhir Tahun, Mayoritas Siswa Masih Belum Terlayani. Meski optimistis, Tohar tidak menargetkan capaian penuh dalam waktu dekat.

“Harapan kita di angka 10.000 lebih. Karena 10 SPPG ini cakupannya kecil-kecil,” tandasnya. (Adv/Bey)