Bontang -- Kota Bontang dikenal dengan kota industri dan jasa. Dua sektor ini telah memberikan nilai pendapatan yang utama bagi daerah ini.
Tak tanggung-tanggung Bontang memiliki tiga perusahaan raksasa yang ada di Indonesia, Badak NGL (gas alam), Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Urea, Amonia liquid dan Pupuk NPK) dan Indominco Mandiri (batubara) serta memiliki kawasan industri petrokimia yang bernama Kaltim Industrial Estate.
Baca Juga: Razia Tempat Hiburan Malam, BNN Kota Bontang Temukan 5 Warga Positif Narkoba
Naasnya, keberhasilan ini membuat Kota dengan julukan Kota Taman itu menjadi salah satu kota tujuan peredaran barang haram narkoba. Hal tersebut disampaikan oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bontang saat ditemui.
Kepala Disnaker Bontang melalui Mediator Hubungan Industrial, Suryadi didampingi Ketua Satgas P4GN Disnaker Babrak Karmal, menyebut peredaran narkoba di dunia industri menjadi hal yang begitu riskan.
"Kalau kita lihat Bontang sendiri itu kalau untuk peredaran narkoba lumayan ya, lumayan besar. Baru-baru ini juga ada penangkapan lagi di daerah Kampung Baru sana. Jadi sebenarnya Bontang ini walaupun kecil tapi menjadi market," katanya, Rabu (3/4).
"Enggak bisa dipungkiri Bontang ini industri yang termasuk industri berbahaya, karena memang di PT Badak dan PKT itu sendiri riskan sekali apabila terjadi penyalahgunaan narkoba, otomatis pekerjanya nanti akan lalai sehingga terjadi kecelakaan kerja dan fatal," sambungnya.
Tak hanya itu, Suryadi membeberkan, beberapa waktu lalu ditemukan pekerja yang menggunakan barang tersebut, "Penggunaan barang haram ini sangat berpengaruh ke pekerja. Hampir hampir saja terjadi accident (peristiwa) yang membahayakan."
"Jadi berkaca dari situ karena kota ini daerah industri, kita memang harus fokus menjaga kualitas pekerja kita supaya tetap prima," tegasnya.
Lantaran itu Disnaker berencana bakal menciptakan perusahaan bersinar, bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menanggulangi masalah narkoba di kalangan pekerja Bontang, dengan membentuk satgas P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika) di masing-masing perusahaan.
"Jadi kemarin BNN memang telah bersurat ke kami agar memfasilitasi terhubung ke perusahaan-perusahaan untuk membentuk satgas P4GN, sejauh ini sudah ada 10 perusahaan menengah atas yang sudah kami komunikasikan," ujarnya.
Bidang Hubungan Industri Disnaker Bontang itu menyebut akan menggelar pertemuan di bulan ini dengan puluhan perusahaan lainnya untuk membicarakan lebih serius terkait masalah ini.
"Rencananya kalau memang tidak ada halangan sekitar tanggal 24 April mendatang, kita akan undang perusahaan kurang lebih 30 perusahaan," singkatnya. (*)