BONTANG — Anggota DPRD Kota Bontang, Saeful Rizal, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menghitung dengan cermat anggaran untuk bantuan modal usaha bagi para pencari kerja.
Diketahui, 30 Juni 2025 lalu, Pemkot Bontang memberikan bantuan modal usaha bagi para pencari kerja sebanyak 150 orang. Namun, tidak sampai di situ, Pemkot Bontang akan terus mengucurkan anggaran untuk bantuan modal usaha ini.
Komisi A DPRD Kota Bontang sebagai mitra kerja Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), menyebut agenda tersebut memang merupakan sesuatu yang positif.
"Ini sesuatu yang positif. Sangat baik. Karena pemerintah hadir untuk meringankan beban atau kesulitan masyarakat," kata Sekretaris Komisi A DPRD Bontang, Rabu 2 Juli 2025.
Dalam agenda itu, terdapat 150 orang penerima manfaat tersebut, yang terdiri dari pelaku UMKM, ahli waris peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Dirinya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pemerintah itu. Sebab dapat membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta para pencari kerja lainnya.
"Ini tentu sangat kita apresiasi. Karena selain UMKM, para tenaga kerja yang ahli warisnya sudah meninggal juga butuh modal," tuturnya.
Pun jumlah penerimanya masih terbilang sedikit, Saeful menilai bahwa langkah ini merupakan upaya pemerintah untuk membuktikan perhatiannya terhadap rakyat.
"Pengangguran di Kota Bontang ini kan sangat banyak. Jadi Disnaker harus menghitung secara cermat, tidak terlalu besar dan tidak kecil karena akan menyebabkan APBD mungkin tidak sanggup," paparnya.
Pun demikian, dia meminta agar Pemkot tidak memaksakan diri. Jangan sampai nantinya kesulitan mengukur keuangan daerah.
“Pemerintah jangan memaksakan diri sampai membuat neraca keuangan menjadi terganggu," sarannya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menarget penurunan jumlah pencari kerja alias pengangguran sebesar 30 persen dari jumlah 5.425 orang pencari kerja di Kota Bontang.
Pernyataan itu dia sampaikan usai usai membuka sosialisasi bantuan modal usaha di Auditorium 3 Dimensi, Senin 30 Juni 2025.
“Ada 5.425 pencari kerja. Nah kita targetnya turun sebanyak 30 persen. Ndak mungkin kita berani bilang turun 70 persen. Jadi, ini harus bertahap,” tutur Agus Haris.
Politisi Gerindra itu mengatakan, bahwa langkah ini merupakan komitmen pemerintah memperjuangkan para pencari kerja sesuai dengan amanat UUD. (Adv)












