Palestina marah kepada Perusahaan karena mengizinkan warganya perang bersama Israel (foto: Reuters)

Peru Izinkan Warganya Perang Bersama Israel di Gaza, Palestina Geram

Penulis : Agu
28 January 2024
Font +
Font -

PALESTINA -- Kementerian Luar Negeri Palestina mengkritik Peru karena mengizinkan warganya berperang bersama tentara Israel dalam perang di Gaza, Sabtu (28/1/2024).


Pernyataan ini menyusul belasungkawa Peru atas seorang tentara yang tewas dalam perang.

Baca Juga: Presiden Iran, Ebrahim Raisi (ist)Terkait Isu Kemanusiaan di Gaza, Presiden Iran Sebut Masjid Negara Muslim Mesti Tingkatkan Kesadaran

Dalam tweet di akun resminya, Kementerian Luar Negeri Peru mengatakan “Pemerintah Peru menyesalkan kematian Yuval Lopez, seorang warga negara Peru-Israel yang bertugas sebagai cadangan di Angkatan Pertahanan Israel," Rabu lalu.

Baca Juga: Sejumlah warga Palestina membawa sekarung tepung yang diambil dari truk bantuan di dekat pos pemeriksaan Israel, ketika menghadapi krisis kelaparan (foto: Reuters)Ratusan Warga Palestina Ditembaki Saat Menanti Bantuan Tepung di Gaza

Palestina, dalam pernyataannya, menafsirkan pengakuan Peru sebagai “mengizinkan warganya untuk berpartisipasi dalam genosida yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. Hal ini terlihat dalam kasus tentara Israel Yuval Lopez, yang memiliki kewarganegaraan Peru dan Israel, dan pemerintah Peru menyampaikan belasungkawa atas kematiannya.”

Melansir Middle East Monitor, Kementerian Palestina mengatakan pihaknya memperkirakan Peru akan “mencabut kewarganegaraan warga negaranya yang memiliki kewarganegaraan Israel dan terlibat dalam konflik tersebut, alih-alih menyampaikan belasungkawa setelah kematian mereka dan memuji mereka.”

Palestina menganggap “masa-masa ini penting dalam menentukan posisi aktual suatu negara dalam hal kemanusiaan, komitmen terhadap hukum internasional, dan hukum humaniter.”

Selain itu, Palestina memperbarui seruannya kepada semua negara untuk “memverifikasi status kewarganegaraan individu di negara Israel dan kemungkinan partisipasi mereka dalam kejahatan ini.”

Ditegaskan bahwa keterlibatan warga negara-negara tersebut dalam agresi di Gaza berarti partisipasi langsung mereka dalam serangan terhadap rakyat Palestina.

Belum ada tanggapan langsung dari Peru terhadap pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina.

Terlepas dari keputusan sementara Mahkamah Internasional, Israel terus melakukan serangan gencar di Jalur Gaza di mana setidaknya 26.257 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan 64.797 orang terluka sejak 7 Oktober.

Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur. (*)

Font +
Font -