Balikpapan — Upaya Pemerintah Kota Balikpapan dalam merevitalisasi Pasar Klandasan dipastikan tetap berjalan hingga tahun 2025. Proyek yang telah digarap secara bertahap sejak beberapa tahun lalu itu kini memasuki fase keempat. Namun, pada tahun 2026 mendatang, kelanjutan pembangunan harus terhenti sementara akibat tidak adanya alokasi anggaran infrastruktur.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar, menegaskan bahwa revitalisasi Pasar Klandasan merupakan salah satu program prioritas Wali Kota. Pengerjaan dilakukan per blok untuk memaksimalkan penataan area pasar serta menyesuaikan kebutuhan anggaran yang tersedia setiap tahun.
Menurut Haemusri, progres pembangunan tahun ini difokuskan pada Blok D. Dari laporan tim pengawas, pekerjaan di lapangan berjalan sesuai target dan tidak menemukan kendala berarti. Ia menyebut hasil sementara yang dicapai menunjukkan kualitas konstruksi yang baik.
“Revitalisasi ini sudah melalui beberapa tahap. Tahun 2025 merupakan tahap keempat dengan fokus pada pembangunan Blok D. Progresnya bagus sesuai laporan pengawas,” ujarnya saat ditemui, Rabu (19/11/2025).
Meski demikian, Haemusri mengungkapkan bahwa pada 2026 pemerintah tidak dapat melanjutkan proyek tersebut. Kebijakan pemotongan anggaran infrastruktur membuat seluruh rencana pembangunan pasar, termasuk Pasar Klandasan, harus dihentikan sementara.
“Di 2026 tidak ada alokasi pembiayaan untuk infrastruktur, termasuk pembangunan pasar. Jadi praktis tidak ada pembangunan sama sekali,” tegasnya.
Di tengah tertundanya kelanjutan pembangunan, sejumlah fasilitas yang rampung pada tahap sebelumnya tetap dapat digunakan. Haemusri memastikan bahwa blok-blok yang telah selesai dibangun sudah memenuhi standar kenyamanan dan dapat segera ditempati pedagang. Kehadiran fasilitas baru tersebut diharapkan mampu meningkatkan aktivitas perdagangan dan memberikan suasana yang lebih tertata.
Walau rangkaian revitalisasi belum sepenuhnya tuntas, pemerintah tetap berkomitmen melanjutkan proyek tersebut ketika kondisi anggaran kembali memungkinkan. Revitalisasi Pasar Klandasan sendiri bertujuan menciptakan pasar yang lebih modern, aman, dan bersih bagi pedagang maupun pengunjung.
Dengan adanya jeda pembangunan pada 2026, Haemusri berharap pedagang dan masyarakat tetap dapat memanfaatkan fasilitas yang sudah tersedia sembari menunggu tahapan revitalisasi berikutnya dilanjutkan. Pemerintah juga akan terus mengevaluasi kondisi anggaran untuk memastikan kelangsungan proyek strategis tersebut di masa mendatang.






