Proyek pengaspalan di Jalan Sendawar Raya, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) yang merogoh kocek APBD sebesar Rp 14 miliar tampah sudah mulai bergelombang (dok: hadi/katakaltim.com)

Rogoh Kocek APBD Rp14 Miliar, Proyek Pengaspalan di Kubar Mulai Bergelombang

Penulis : Hadi
 | Editor : Agung Ardaus
9 January 2025
Font +
Font -

KUBAR — Proyek pengaspalan di Jalan Sendawar Raya, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) yang merogoh kocek APBD sebesar Rp 14 miliar mulai dipertanyakan kualitasnya.

Sebab, baru satu bulan selesai pengerjaan, jalan tersebut sudah menunjukkan kondisi memprihatinkan.

Sebagian aspal tampak bergelombang dan retak di beberapa titik, tentu saja menimbulkan pertanyaan besar mengenai kualitas pengerjaannya.

Baca Juga: Plt Kadisnaker Kubar, dan Pejabat Pengantar Kerja Disnaker Kubar (aset: sunardi/katakaltim)Angka Pengangguran di Kubar Capai 6,16 Persen, Ini Alasannya Menurut Disnaker

Kepala Dinas PUPR Kubar, Leonard Yudiarto, mengakui bahwa kondisi jalan yang bergelombang mengindikasikan adanya penyimpangan dari standar yang telah ditetapkan.

Baca Juga: DBD Kutai Barat Meningkat Tahun 2024, Dinkes Lakukan Langkah Preventif

Atau, kata dia, kemungkinan saja penyebabnya karena jalan dilintasi kendaraan sebelum pengerjaan benar-benar selesai.

"Kalau aspal hotmix bergelombang, berarti itu tidak sesuai. Jika bergelombang yaa ada satu penanganan yang tidak sesuai. Atau bisa saja badan jalan sudah dilintasi saat pekerjaan belum selesai," ucapnya kepada katakaltim, Rabu 8 Januari 2025.

Dia menambahkan, pun pembayaran proyek telah dilakukan sesuai kontrak, proses uji laboratorium terhadap mutu aspal akan menentukan pembayaran final.

Jika hasil uji laboratorium menunjukkan kualitas aspal tidak sesuai standar, maka pembayaran 100 persen akan dipertanyakan.

"Prosedur pembayaran proyek aspal hotmix dilakukan sesuai dengan kontrak. Nantinya, volume dan mutu proyek akan uji laboratorium apabila kualitasnya sesuai akan dilakukan pembayaran 100 persen," katanya.

Kondisi ini juga menimbulkan kecemasan warga dan pengguna jalan yang berharap mendapatkan infrastruktur jalan yang berkualitas dan tahan lama. Namun, faktanya agak jauh dari harapan masyarakat. (*)

Font +
Font -