BONTANG — Rumah kreasi milenial (RKM) yang berada di Kelurahan Satimpo, Kota Bontang, sangat memprihatinkan.
[caption id="attachment_37343" align="alignnone" width="1170"] Rumah Kreasi Milenial (dok: Agu/katakaltim)[/caption]
Terpantau, pada Senin 27 Oktober 2026, rumah yang rencananya menjadi wadah idaman bagi para seniman itu malah jadi gudang.
Padahal, pengerjaan sudah selesai tahun 2024 lalu. Bahkan, uang rakyat yang dihabiskan sangat banyak: Rp4,9 miliar.
[caption id="attachment_37342" align="alignnone" width="1170"] Plafon yang bocor di RKM Bontang (dok: Agu/katakaltim)[/caption]
Mirisnya, sebelum rumah kreasi tersebut digunakan, plafonnya sudah tampak bocor. Halaman ditumbuhi rumput liar.
Tanggapan Dispopar
Sekertaris Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Bontang, Rita Atin Widiarti mengaku pihaknya belum mengelola rumah kreasi itu.
[caption id="attachment_37344" align="alignnone" width="1170"] Sekertaris Dispoparekraf Kota Bontang, Rita Atin Widiarti (dok: Labib/expresi)[/caption]
Pihaknya belum juga melakukan tanda tangan serah terima: terkait status tanggung jawab pengelolaannya.
Memang, kata dia, gedung itu diresmikan pada masa pemerintah Wali Kota, Basri Rase. Tapi sampai sekarang masih proses pemeliharaan.
Alasan utama Dispopar belum menerima pengelolaan RKM tersebut, karena belum dibenahi sepenuhnya.
“Jadi (kami) minta dibagusin dulu,” ucapnya ditemui awak media di ruangannya, Selasa 28 Oktober 2025.
Belum lagi jika saat ini digunakan, pasti akan terganggu oleh pembangunan proyek Mini Soccer yang berada di kawasan HOP itu .
“Ada pembangunan itu kan ganggu juga. Di depan itu memang banyak material gitu loh,” tukasnya.
Pemkot Takut Dibully
Lebih jauh Rita menyatakan bahwa pihaknya pernah ditawari untuk sementara menggunakan gedung tersebut. Tapi menolak. Alasannya, listrik dan air belum tersedia.
“Kalau memang kita yang anggarkan ya kita anggarkan tahun depan. Jangan pas usah diresmikan, kita yang dibully, nggak ada listriknya,” ucap Rita sembari menceritakan konten viral karena kesalahpahaman.
Dia mengaku, penyerahan rumah kreasi tersebut awalnya memang sudah mulai rusak. Sementara pihaknya di Dispopar tidak ada anggaran untuk memelihara itu.
“Jadi penyerahan udah mulai rusak. Kita nggak ada anggaran pemeliharaan. Kalau rusak gimana?,” cecarnya.
Tanggapan Dewan
Sebelumnya, DPRD Kota Bontang geleng-geleng kepala melihat kondisi RKM itu. Sebab sangat jorok dan belum difungsikan sampai saat ini.
Baru saja memasuki halaman RKM, rombongan dewan langsung melihat plafon yang sudah rusak, bocor.
[caption id="attachment_37348" align="alignnone" width="1099"] Wakil Ketua Komisi C DPRD Bontang, Muhammad Sahib (dok: Agu/katakaltim)[/caption]
Memprihatinkannya, tak ada satu pun kreasi yang lahir dari tempat itu selain kumpulan semen dan peralatan untuk membangun proyek mini soccer yang bertumpuk. Dewan pun sangat menyayangkan.
“Pemborosan. Sangat-sangat memprihatinkan,” ucap Anggota DPRD Bontang, Muhammad Sahib, kepada katakaltim usai meninjau RKM, di sela-sela sidak proyek lapangan mini soccer Senin 27 Oktober 2025.
Dia membeberkan, pemerintah sebelumnya dalam membangun RKM ini benar-benar tidak matang. Dapat dikatakan gagal dalam merencanakan.
“Kenapa saya bilang tidak matang? Sudah rusak begini. Tidak terawat. Sayang sekali tidak difungsikan. Yahh kita lihat sendiri lah situasinya,” tukas Ibe.
Lebih jauh politisi NasDem itu meminta pemerintah saat ini tidak boleh main-main dalam membangun dan merencanakan. Sebab semua yang dipakai adalah uang rakyat. Jangan sampai rakyat yang dirugikan.
“Kami minta pemerintah sekarang segera fungsikan tempat ini sesuai dengan perencanaannya,” tegasnya. (Agu)










