KUTIM — Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Kutai Timur (Kutim) menggelar Stadium General semester gasal 2025/2026, Kamis 11 September 2025.
Acara mengusung tema “Membangun Ketahanan Pangan Melalui Program Sumber Daya Manusia Kutai Timur Hebat”,
Agenda tersebut menggandeng Ketua DPRD Kutim, Jimmi, Anggota DPRD Kutim Akbar Tanjung, yang juga merupakan alumni Stiper, bersama Ketua KNPI Kutim, Avivurrahman Al-Ghazali.
Ketua Stiper, Ismail Fahmy Almadi, mengatakan agenda ini salah satunya untuk menyatukan persepsi terkait upaya membangun ketahanan pangan di daerah Kutim.
"Daerah kita ini sangat kaya, mulai dari pertanian, perkebunan, hasil laut, sangat kaya," ujarnya.
Saat ini pihaknya juga telah melakukan berbagai penelitian dan pengembangan dalam masalah ketahanan pangan.
Sementara itu Ketua DPRD Kutim, Jimmi, mengatakan Stiper awalnya merupakan inisiasi Bupati pertama Kutim, Awang Faroek Ishak, sebagai ruang akademik yang memfasilitasi kebutuhan pertumbuhan daerah.
"Beliau menargetkan 25 tahun Kutim mendatang pada waktu itu bisa 1 juta hektar perekebunan sawitnya, sayangnya belum tergapai karena saat ini baru sekitar 800.000 hektar," ujarnya.
Jimmi juga menerangkan, masalah lain yang menjadi tantangan dunia pertanian di Indonesia dan Kutim pada khususnya adalah tingginya kebutuhan padi.
"Di Kutim kita masih sangat bergantung ke Sulawesi Selatan untuk pemenuhan kebutuhan padi," terangnya.
Ini menjadi tantangan pemerintah dan Stiper untuk menciptakan formulasi kemajuan pertanian di Tuah Bumi Untung Benua.
Di samping itu Ketua KNPI Kutim mengatakan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam meningkatkan ketahanan pangan di Kutim.
"Apalagi sekarang kita sudah Komite Tani Muda (KTM) yang bekerja sama dengan Stiper untuk bagaimana bersama-sama menginisiasi kemajuan pertanian Kutim," ujarnya. (*)











