Payload Logo
DPRD Kutim
Kaltim
Dilihat 697 kali

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud (dok: Ali/katakaltim)

Tambang Berdampak Banjir, Begini Tanggapan Gubernur Kaltim

Penulis: Ali | Editor: Agu
11 Desember 2025

KALTIM — Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud mengatakan banjir di Kaltim sejak dahulu sudah terjadi. Bukan melulu karena hujan. Tapi karena air pasang.

“Dari zaman dahulu kala sudah banjir. Kalau tanya yang (soal) banjirnya. Kita sekarang bagaimana mengantisipasi itu,” ucap Rudy kepada awak media di Kota Samarinda, Selasa 9 Desember 2025.

“Kalau banjir sih saya rasa itu adalah musibah yah. Adalah bencana ya. Tidak hujan pun pada saat air pasang juga banjir juga. Kayak di Kutai Timur,” sambung Gubernur.

Awak media kemudian menanyakan soal dampak tambang terhadap fenomena banjir di Kaltim. Rudy menanggapi dan menyatakan bahwa pemerintah sebenarnya tidak anti tambang.

“Sekali lagi bahwa kita tidak anti tambang. Itu bagian daripada kegiatan investasi di bidang pertambangan,” tukasnya.

Gubernur kemudian mencontohkan PT KPC yang bertandang di Kutai Timur. Perusahaan yang bergerak di bidang tambang batu bara itu hadir sejak tahun 1982 lalu.

“Teman-teman belum lahir sudah ada tambangnya (KPC),” papar Gubernur.

Pun demikian, Gubernur tetap mengingatkan agar perusahaan bijak mengelola pertambangan. Harus taat dengan regulasi atau aturan.

Termasuk bagaimana pengelolaannya. Sebab Bumi Etam ini sangat kaya alamnya. Kaya akan sumber daya.

"Kita di sini (Kaltim), daerah kaya akan tambang, kaya akan hutan, kaya akan kebun, kaya akan migas dan mudah-mudahan kita bisa mengoptimalkannya untuk seluruh masyarakat," harap Rudy.

Selain memberikan manfaat untuk masyarakat Kaltim, Rudy menekankan kekayaan sumber daya alam Bumi Etam berupa batubara turut dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia.

"Batubara itu dipergunakan bukan cuma di Indonesia," katanya.

Untuk Indonesia sendiri, sambung dia, kebutuhan batubara sebagai bahan bakar tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) membutuhkan Rp150 juta ton.

Sedangkan Kaltim mampu menghasilkan batubara sekitar 300.000 sampai 400.000 ton setiap tahunnya, atau setara dengan 52% dari total kebutuhan nasional.

"Dari Kaltim itu sebenarnya kalau saya boleh mengatakan tidak terlalu banyak juga yang dihasilkan. Tetapi secara nasional Kalimantan Timur itu produksinya 52% dari produksi nasional," pungkas Rudy. (Ali)

Pilihan editor: Cacat Pikir Gubernur Kaltim