Payload Logo
f-422720251125185210127.jpg
Dilihat 0 kali

AKBP Dody Surya Putra dan Yulianus Henock Sumual (dok: kolase/istimewa)

Usai Bersitegang dengan DPD RI, Bergulir Kabar Kapolres Kukar Dicopot

Penulis: Ali | Editor: Agu
20 Agustus 2025

KUKAR — Potongan telegram Polri mendadak jadi perbincangan publik di Kutai Kartanegara (Kukar) usai tersebar melalui grup WhatsApp pada Rabu (20/8/2025) malam.

Pesan itu berisi daftar mutasi beberapa Kapolres. Termasuk Kapolres Kukar saat ini, AKBP Dody Surya Putra, yang dimutasi sebagai Kasubbagkermalat Bagkerma Robinopsnal Baharkam Polri.

Jabatan yang ditinggalkannya dikabarkan bakal diisi oleh AKBP Khairul Basyar, yang sebelumnya memimpin polisi Berau.

Sorotan publik terhadap kabar bergulir ini lambat laun jadi perbincangan hangat.

Sebab beberapa waktu lalu ada polemik antara AKBP Dody dan anggota DPD RI asal Kaltim, Yulianus Henock Sumual.

Konflik itu mencuat usai adanya dugaan tindakan intimidasi aparat kepada warga, dalam kasus sengketa tanah di Kelurahan Jahab, Kukar.

Buntut dugaan tersebut Henock membangun komunikasi dengan Kapolres Kukar AKBD Dody. Akhirnya membuat Yulianus Henock dapat ancaman akan di-PAW oleh AKBP Dody.

Situasi itu bahkan membuat Polda Kaltim melayangkan permintaan maaf resmi atas sikap Kapolres Kukar.

Menanggapi kabar beredar pencopotan AKBP Dody sebagai Kapolres Kukar, Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yulianto membenarkan hal tersebut.

"Telah dikeluarkan skep mutasi dalam rangka penyegaran terhadap dua Kapolres yang ada di wilayah Kalimantan timur," ucap Yuliyanto.

"Rotasi jabatan itu dari Kapolres Kukar AKBP Dody Surya Putra digantikan oleh AKBP Khairul Basyar jabatan Kapolres Berau. Sedangkan Kapolres Berau digantikan oleh AKBP Ridho Tri Putranto yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Kaltim," sambungnya.

Yulianto mengatakan, alasan AKBP Dody dimutasi sebagai salah satu kasubag di Baharkam Polri sebab sedang menjalani proses disiplin.

"AKBP Dody saat ini sedang dalam proses disiplin karena yang bersangkutan meninggalkan wilayah tanpa ijin pimpinan yang berwenang," tegas Yulianto.

Selain itu, mutasi ini diduga erat kaitannya dengan konflik AKBP Dody dengan Yulianus Henock yang menimbulkan riak di tengah masyarakat, khususnya masyarakat adat Dayak.

"Serta yang bersangkutan juga sedang dalam perkara pelanggaran etika profesi kepolisian," pungkas Yulianto. (*)