Payload Logo
DPRD Kutim
Dilihat 702 kali

Anggota DPRD Kutim, Akhmad Sulaeman (dok:caca/katakaltim)

DPRD Kutim Dorong Enam Proyek Infrastruktur Prioritas di Sandaran

Penulis: Salsabila Resa | Editor:
14 November 2025

KUTIM – Anggota DPRD Kutai Timur, Akhmad Sulaeman, mengusulkan enam proyek infrastruktur prioritas untuk Kecamatan Sandaran, wilayah pesisir yang selama ini dikenal memiliki akses paling sulit di Kutim.

Usulan tersebut disampaikan dalam pertemuan koordinasi, Jumat (14/11/2025), meliputi pembangunan lima ruas jalan dan satu pelabuhan yang direncanakan dikerjakan bertahap mulai 2026 hingga 2028.

Akhmad menegaskan, Sandaran merupakan satu-satunya kecamatan di Kutim yang seluruh wilayah depannya berbatasan langsung dengan laut, sehingga membutuhkan sarana konektivitas memadai.

Ia menilai pembangunan pelabuhan menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat.

“Ironis jika Sandaran tidak memiliki pelabuhan. Ini bukan hanya soal transportasi, tetapi penopang mobilitas masyarakat, distribusi barang, dan pintu masuk pelayanan publik,” ujarnya.

Pelabuhan yang diusulkan berlokasi di muara sungai agar tetap berada dalam kewenangan Pemerintah Kabupaten Kutim, sehingga proses perencanaannya tidak harus menunggu kebijakan pemerintah provinsi.

Selain itu, Akhmad menyoroti terputusnya konektivitas darat menuju Tanjung Mangkalihat dan Desa Sandaran.

Warga masih harus melintasi wilayah Kabupaten Berau untuk mencapai dua daerah tersebut, membuat komunikasi tidak stabil dan sinyal telepon kerap hilang.

“Konektivitas darat terputus total, sinyal pun hilang. Alternatif laut menjadi keharusan,” tegasnya.

Lima ruas jalan yang diusulkan diproyeksikan memperkuat hubungan antar-desa dan membuka akses layanan dasar. Akhmad menargetkan dua ruas jalan dapat mulai dikerjakan setiap tahun hingga 2028.

Di luar infrastruktur fisik, ia juga menyinggung ketertinggalan sektor pendidikan di Sandaran.

Sebanyak 30 persen pokok pikirannya dialokasikan untuk intervensi pendidikan, khususnya di jenjang SD dan SMP.

"SD dan SMP di Sandaran masih tertinggal. Saya pastikan ada intervensi nyata di sana," tutupnya.

Akhmad berharap enam proyek tersebut dapat menjadi langkah awal pemerataan pembangunan di pesisir selatan Kutim yang selama ini terisolasi, sehingga masyarakat Sandaran dapat memperoleh akses dan layanan dasar yang lebih layak dalam beberapa tahun mendatang. (Adv)