Payload Logo
u-913820251125190950444.jpg
Dilihat 377 kali

Anggota DPRD Kutim, Aldriansyah (dok: @aldryansyahal)

DPRD Target Kutai Timur Punya SKO dan Kelas Khusus Olahraga di Setiap Kecamatan

Penulis: | Editor:
17 November 2025

KUTIM — DPRD Kutai Timur (Kutim) bikin target daerah ini jadi salah satu sentral olahraga di Pulau Kalimantan, bahkan Indonesia.

Dewan berencana di masa depan akan hadir Sekolah Khusus Olarahragawan (SKO) di Kutim dan Kelas Khusus Olahraga (KKO) di setiap kecamatan.

"Cuman ini tahap akhir. Hasil final dari bibit yang kami tanam hari ini, yaitu payung hukum bagi dunia olahraga Kutim," kata Aldriansyah, Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Raperda Keolahragaan Kutim, kepada katakaltim, Jumat 13 November 2025 di Sangatta.

Menyangkut 2 rencana besar itu, DPRD sudah melakukan studi tiru ke Provinsi Jawa Tengah untuk sistematika SKO dan Kota Semarang untuk KKO.

"Di sana kita pelajari betul-betul bagaimana sistematikanya karena ekosistemnga sudah terbentuk. Namanya kelas khusus olahraga otomatis ikut sama sekolah-sekolah tertentu kan. Sedangkan Kalau kita bicara soal olahraga secara spesifik itu kan otomatis di Dispora," terangnya.

Katanya, akan ada pembahasan bagaimana kewenangan antara Dinas Pendidikan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga.

"Artinya bisa menyesuaikan dengan kurikulum yang ada di Dinas Pendidikan tapi tidak juga mengganggu proses pengembangan atlet, calon atlet," ucapnya.

Berkaca dari Jawa Tengah, SKO menggunakan sistem 70:30. Di mana 70% untuk olahraga sementara 30% untuk pendidikan umum.

Kata Aldri pembagian ini untuk menunjang jika di masa depan para atlet sudah selesai sekolah dan ingin mengejar cita-cita di luar bidang olahraga.

"Semisal mereka mau jadi TNI, Polri, pegawai atau yang lainnya, mereka tetap ada dasarnya," paparnya.

Awalnya Perda ini diinisiasi Anggota DPRD Kutim, Syaiful Bahri yang mau agar pemerintah dapat hadir sebelum, saat dan sesudah seseorang menjadi atlet.

"Seringkali ada beberapa momen di mana seseorang itu diakui menjadi atlet ketika dia memenangkan perlombaan. Sedangkan masa berdarah-darahnya itu enggak dilihat," ucapnya.

Maka dari itu, kata Aldri, pihaknya mencoba mengusung agar pemerintah hadir bahkan sebelum atlet memenangkan perlombaan.

"Dan salah satu caranya ya dengan mendirikan sekolah olahraga," tandasnya.

Ia berharap, apa yang diusahakan oleh DPRD Kutim hari ini dapat menjadi langkah awal kemajuan olahraga di Tuah Bumi Untung Benua. (Adv)