SAMARINDA — Anggapan masyarakat soal kesejahteraan driver ojek online (ojol) perlahan mulai mendapatkan perhatian untuk dikoreksi.
Di balik tarif pengantaran yang tampak tinggi, para pengemudi justru hanya memperoleh Rp2 ribu hingga Rp5 ribu per pesanan.
Fakta ini terungkap dalam audiensi yang digelar di Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) pada Senin 7 Juli 2025.
Forum itu mempertemukan Pemprov Kaltim dengan sejumlah aplikator transportasi daring seperti Gojek, Grab, dan Maxim, serta komunitas mitra driver seperti Bubuhan Driver Gojek Samarinda (Budgos) dan Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (AMKB).
Ketua Budgos, Ivan Jaya, menyuarakan keresahan yang sudah lama dirasakan para pengemudi.
Ia mengatakan sistem yang berlangsung saat ini bukan hanya merugikan, tetapi sudah masuk kategori eksploitasi.
"Masyarakat selama ini mengira driver sejahtera karena bayar ongkir mahal. Padahal yang kami terima cuma dua ribu. Kami ditindas, dan masyarakat juga dibohongi," ujar Ivan.
Walau aplikator mengaku telah mengikuti tarif resmi berdasarkan SK Gubernur 2023, para driver menegaskan bahwa persoalan utama bukanlah tarif, melainkan pola pembagian hasil dengan aplikator yang dinilai tidak adil.
"Tarif bisa saja naik, tapi kalau sistemnya tetap memangkas pendapatan kami demi subsidi promo, itu sama saja. Kami dijadikan tumbal agar masyarakat dapat harga murah," lanjut Ivan.
Dalam forum yang juga dihadiri Wakil Gubernur Kaltim, Sekretaris Daerah, Dinas Perhubungan, dan Biro Hukum tersebut, pemerintah memberikan peringatan keras kepada seluruh aplikator.
Beberapa program promosi seperti goceng, double order, dan sistem slot dinilai menurunkan pendapatan mitra secara drastis dan harus segera dihentikan.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, memberikan peringatan, dalam waktu 1x24 jam perusahaan aplikasi sudah harus menghapus skema promosi yang dianggap memberatkan mitra driver.
Jika peringatan itu diabaikan, Pemprov Kaltim siap mengambil langkah tegas.
"Kalau besok masih dijalankan, maka aplikator kami minta angkat kaki dari Kaltim," tegas Seno. (*)












