KUTIM — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Jimmi, mengutamakan penyaluran layanan kesehatan di kondisi geografis Kutim yang sangat luas. Adalah sebuah tantangan utama dalam distribusi tenaga kesehatan.
Berdasarkan Fakta, wilayah kabupaten Kutim mencapai 35.747,50 kilometer persegi yang menyebabkan kualitas pelayanan kesehatan kurang optimal, khususnya di daerah terpencil.
“Kutim ini sangat luas. Hal ini yang menjadi kendala untuk distribusi tenaga kesehatan,” ujar Jimmi belum lama ini.
Dengan begitu, DPRD mendesak pemerintah daerah melakukan penyebaran dokter spesialis hingga ke wilayah yang sulit ditempuh dengan kendaraan atau daerah terpencil.
“Dokter spesialis harus tersedia di seluruh wilayah, bukan hanya di ibu kota kabupaten seperti Sangatta,” lanjutnya.
Jimmi menegaskan fasilitas kesehatan rumah sakit dan puskesmas di bagian pelosok Kutim harus segera dimajukan oleh pemerintah.
“Rumah sakit dan puskesmas di wilayah terpencil harus memiliki fasilitas yang memadai. Pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan di daerah-daerah tersebut,” ucapnya.
Ia berupaya mewujudkan pemerataan layanan kesehatan melalui kebijakan yang tidak merugikan masyarakat dan tenaga kesehatan. Jimmi optimis, bahwa kesenjangan pelayanan dapat diatasi dengan berjalan bersama pemerintah, DPRD, dan masyarakat.
“Dengan kerja sama yang solid, kita dapat memastikan seluruh warga Kutai Timur memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan,” tutupnya.(adv)










