KUTIM — Kepolisian Resor Kabupaten Kutai Timur (Polres Kutim) menggelar diskusi penyelenggaraan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Kutim dalam mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin 4 Agustus 2025.
Kapolres Kutim, AKBP Fauzan Arianto, mengatakan dalam waktu dekat SPPG Polres Kutim akan dibangun di dekat Polsek Sangatta Utara.
"Insyaallah dalam waktu dekat akan terbentuk juga SPPG Polres Kutim yang nanti akan kita laksanakan ground breaking pada hari Rabu 6 Agustus tahun 2025 bertempat di samping Mako Polsek Sangatta," kata Fauzan.
Disebutkannya SPPG Polres Kutim ini merupakan SPPG keempat di Kutim, sebelumnya sudah terdapat empat SPPG yang sudah siap secara profesional yaitu SPPG di jalan APT Pranoto, Jalan Dayung, di Teluk Lingga dan di Kaubun.
Ia berharap program makan gratis ini dapat memberikan dampak positif selain bagi pemenuhan hak dasar masyarakat atas gizi yang cukup dan seimbang, juga pada perekonomian lokal dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat UMKM, dan petani.
"Sehingga dalam rantai pasokannya ini akan sejalan dan selaras dengan program ketahanan pangan yang sudah kita laksanakan maupun yang akan terus kita laksanakan," tandasnya.
Kasat Humas Polres Kutim Aiptu Wahyu, mengatakan alasan pembangunan SPPG di Sangatta Utara melihat daerah ini menjadi pusat kota Kutim. "Juga karena jumlah sekolah memang banyak berkumpul di situ," ucapnya.
Namun, hingga kini, belum diketahui secara pasti kapan program MBG akan terlaksana di Kutim. "Belum ada infonya, tapi tentu kita siapkan dulu dapurnya," sebut Wahyu.
Disebutkan bahwa anggaran untuk pembangunan SPPG membutuhkan sekitar Rp1 Miliar. Termasuk tanah, bangunan, maupun peralatannya, namun Wahyu mengatakan anggaran ini ditanggung oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Kombes Pol, Yudhi Suharyadi, AKM Tingkat III Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda) Polda Kaltim mengatakan, Polda Kaltim menjadi Polda Prioritas SPPG Modular.
Pada beberapa daerah yang sebelumnya menjadi pilot project program MBG di Kaltim, pelaksanaan SPPG-nya berbeda-beda.
"Kutai Barat bangunannya dari pemda peralatannya swasta, Penajam bangunannya gedung di Polres yang dialihkan jadi dapur SPPG peralatannya dari pemda, kemudian gedung SPPG Paser dan peralatannya semuanya dibantu perusahaan," ujar dia.
Ia menegaskan Polda Kaltim menggandeng perusahaan melalui CSR untuk membangun SPPG. Hal ini juga diharapkan menjadi perhatian perusahaan di Kutim untuk turut berpartisipasi dalam menyukseskan program MBG yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Tak kalah penting kata, Yudhi salah satu yang menjadi perhatian dalam pembangunan SPPG adalah status tanah yang digunakan untuk membangun SPPG ini.
“Ini harus menjadi antisipasi, kemungkinan besar dalam waktu dekat pemerintah daerah, TNI, dan para camat diwajibkan membangun SPPG maka antisipasinya adalah status tanah ini jangan sampai menjadi kendala di kemudian hari," tandasnya.
Sementara itu, dalam FGD pagi tadi hadir pula beberapa pihak perusahaan seperti PT Indominco Mandiri, PT Pamapersada Nusantara, serta PT Kaltim Prima Coal. Yang semuanya sepakat untuk mendukung program MBG ini dapat terlaksana dengan baik di Kutim. (Cca)












