Dibaca
8
kali
Ketua Komisi III DPRD, Deni Hakim Anwar, (dok.rara/katakaltim)

Meretas Batas Kemacetan, DPRD Samarinda Usulkan Pengembangan Transportasi Umum

Penulis : Rara
 | Editor : Agu
19 February 2025
Font +
Font -

SAMARINDA — Anggota DPRD Samarinda kini berupaya merumuskan hadirnya peningkatan kualitas transportasi umum di Kota Samarinda.

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengajukan usulan pengadaan bus sekolah sebagai solusi transportasi bagi pelajar, seiring dengan kebutuhan mendesak akan sistem transportasi yang lebih baik.

Deni menyampaikan usulan tersebut telah diajukan melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), yang merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 15 Tahun 2024.

Baca Juga: Ketua Komisi III DPRD, Deni Hakim Anwar. (dok.rara/katakaltim)Deni Hakim Anwar Tekankan Penguatan SDM untuk Kemajuan Samarinda

"Saya telah mengajukan usulan ini dalam SIPD. Menurut aturan terbaru, pemerintah daerah wajib menyediakan transportasi umum, termasuk bus sekolah. Tentunya, kita perlu mempertimbangkan banyak hal seperti anggaran dan infrastruktur sebelum merealisasikan hal ini," ungkap Deni, Rabu 19 Februari 2025.

Baca Juga: Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Andriansyah. (dok.rara/katakaltim)DPRD Samarinda Siapkan Inovasi Pemilahan Sampah dengan Program "Si Pesut"

Selain pengadaan bus sekolah, Deni juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap layanan angkutan umum yang saat ini dirasa kurang memadai. Angkutan kota (angkot) yang ada saat ini dinilai tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Oleh karena itu, ia mengusulkan agar kapasitas angkutan umum ditingkatkan dengan menyediakan bus-bus yang mampu menampung 25 hingga 45 penumpang.

"Angkot yang ada saat ini sudah tidak mencukupi. Saya rasa kita perlu menyediakan bus berkapasitas lebih besar agar bisa mengakomodasi lebih banyak penumpang dan mengurangi kemacetan," ujarnya.

Usulan lainnya yang juga disampaikan Deni adalah pengadaan Bus Rapid Transit (BRT) yang dapat diuji coba di beberapa koridor utama di kota ini, seperti di kawasan Sungai Kunjang, Samarinda Utara, dan Palaran.

"Uji coba BRT bisa dimulai di koridor yang tingkat mobilitasnya tinggi, seperti saat pagi hari dan jam pulang sekolah. Dengan begitu, kita bisa mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi transportasi," jelasnya.

Tidak hanya itu, Deni juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan legislatif untuk merealisasikan program transportasi massal ini.

"Kolaborasi antara pemerintah dan DPRD sangat penting agar anggaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Kita harus berkomitmen untuk memberikan solusi transportasi yang efisien bagi masyarakat, terutama pelajar," tuturnya.

Deni juga berharap adanya subsidi dari pemerintah untuk transportasi umum, agar dapat meringankan beban masyarakat, khususnya pelajar yang sering kali kesulitan dengan biaya transportasi yang tinggi.

"Subsidi untuk transportasi massal ini akan sangat membantu masyarakat, terutama pelajar, dalam menghadapi biaya transportasi yang kian tinggi. Kami di DPRD siap mendukung segala upaya untuk memperbaiki sistem transportasi di Samarinda," pungkasnya. (Adv)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >