Payload Logo
n-671920251125190933911.jpg
Dilihat 377 kali

Ketua DPRD Kutim, Jimmi (dok: Caca/katakaltim)

Pembahasan Proyek MYC di Kutim Berjalan Alot, Dewan Turut Beri Usulan

Penulis: Salsabila Resa | Editor: Agu
14 November 2025

KUTIM — Pembahasan usulan program Multiyears Contract atau MYC (kontrak tahun jamak) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk tahun 2026-2028 berlangsung alot.

Pemerintah Kutim telah mengusulkan 32 program MYC senilai Rp2,1 Triliun pada Kamis 13 November 2025 dalam rapat paparan dan usulan paket pekerjaan MYC.

Namun, pembahasan tersebut kembali berlangsung hari ini Jumat 14 November 2025.

Ketua DPRD Kutim, Jimmi, mengungkapkan jumlah usulan itu kurang. Sebab anggota DPRD juga ingin mengusulkan program prioritas di dapil-nya masing-masing.

"Hari Senin pembahasan lagi, karena ada yang mau direvisi, semoga semua usulan (termasuk usulan dewan) dapat diakomodir semua," terangnya ditemui usai rapat.

Kata Jimmi, mayoritas usulan dewan menyasar pembangunan infrastruktur.

Mengingat ada penambahasan usulan dari dewan, jumlah besaran anggaran yang akan digunakan masih belum diketahui.

"Bisa bertambah bisa berkurang, ini kan masih simulasi, belum dipastikan," jelasnya.

Terpisah, Anggota DPRD Kutim dari Dapil II, Yusri Yusuf mengaku mengusulkan beberapa proyek pembangunan jalan untuk skema tahun jamak.

"Kemarin sudah diusulkan juga pada RPJMD (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Salah satunya jalan tembus antara Muara Bengalon sampai jalan simpang Muara Bengalon sampai ke Muara Bengalon," terang Yusri.

Selain itu, kata dia, Ring Road atau pengalihan jalan masuk dari Bontang untuk menghindari kecelakaan dari pengangkut alat berat. Dan perbaikan jalan Rantau Pulung.

"Kita berharap usulan tersebut dapat terlaksana dengan dengan cepat dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat," tukasnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kutim Dapil V, Akhmad Sulaeman mengaku juga turut mengusulkan 5 pekerjaan.

"Ada jalan, juga pelabuhan. Karena kecamatan Sandaran itu kan pesisir, yang seluruh wilayah depannya itu, berhadapan langsung dengan laut, jadi ironis kalau tidak ada pelabuhan," terang Akhmad. (Adv)