BERAU — Wakil Bupati (Wabup) Berau, Gamalis kecewa atas berbagai pihak yang menyepakati pergantian jalan menjadi jalan perusahaan Batubara, PT Berau Coal.
Gamalis kunjungan dia bersama Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, meninjau akses jalan di kawasan Pesisir Berau.
Terungkap dalam pertemuan itu bahwa jalan poros pesisir Berau digadang-gadang akan ditukar guling dengan pihak PT Berau Coal.
Kepada awak media, Gamalis mengungkapkan sekitar 2 tahun lalu warga Berau berkeluh kesah atas akses jalan yang rusak.
Akses jalan rusak tersebut berada di penghubung antara Sambaliung hingga Pantai Biduk-Biduk.
Katanya, warga baru saja merasakan manfaat perbaikan jalan di kawasan itu, malah tiba-tiba Komisi III DPRD Kaltim setuju membongkarnya.
“Baru saja dirasakan manfaatnya, tiba-tiba ada sebuah prahara komisi III DPRD Kaltim menyetujui untuk membongkar jalan itu,” ucap Gamalis Kamis (11/09/2025).
Berdasarkan pantauannya bersama Gubernur, jalan yang akan diganti tidak begitu efisien. Alasannya, menambah waktu jarak tempuh, jika dari Tanjung Redeb sampai ke Biduk-Biduk.
“Sedangkan kata pihak Berau Coal tidak,” beber Gamalis.
Dia khawatir jika jalan tersebut benar-benar dipindahkan, bisa saja kualitas jalan yang dibuat jauh dari standar.
“Tidak menutup kemungkinan akan seperti jalan KPC di Kutim, setelah diperbaiki dan longsor, lalu pada saat itu ketika diminta untuk memperbaiki pihak perusahaan pun mengatakan tidak memiliki wewenang lagi, karena kepemilikan telah dilimpahkan ke provinsi,” ujarnya.
Gamalis bilang kewenangan bertukar guling memang ada di provinsi. Namun perlu dikaji benar-benar agar tidak salah langkah memutuskan.
“Saya berharap Pemprov Kaltim dan DPRD Kaltim coba dikaji secara baik. Ini ada masyarakat di tengahnya. Jangan hanya mengejar potensi 4 juta ton yang terkandung di bawahnya,” tegas Gamalis.
Dirinya tegas mengatakan siap berbicara jika dipanggil komisi III DPRD Kaltim untuk membahas masalah ini.
Sebab Pemkab Berau dan masyarakatnya lah yang akan merasakan dampak dari pemindahan jalan tersebut.
“Jadi saya minta hal ini dibicarakan lah. Kami mohon diajak berbicara. Jangan sampai kami tidak diberikan porsi untuk memberikan pandangan,” tandasnya. (*)











