SAMARINDA — Wali Kota Samarinda, Andi Harun, minta maaf kepada warga yang terdampak akibat proyek pembangunan terowongan.
Andi Harun pastikan akan menanggung semua kerusakan akibat getaran yang lahir dari dampak proyek andalannya itu.
Kata dia pemerintah tidak akan lepas tangan dan siap memperbaiki rumah warga yang rusak akibat uji teknis tersebut.
"Kami juga sudah mendengar dan melihat langsung. Tadi malam saya mengirim Pak Hambali ke lokasi, dan saya ikuti perkembangan sejak awal adanya protes masyarakat," ujar Andi Harun kepada awak media, Kamis 16 Oktober.
Menurutnya, kegiatan PDA Test untuk menguji kekuatan serta integritas tiang pancang sebagai fondasi utama proyek terowongan.
"Pengujian dilakukan pada titik fondasi yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah warga paling dekat," jelasnya.
Andi Harun menguraikan bahwa proses pengujian menggunakan hammer seberat 6 ton yang ditumbukkan dua kali.
Masing-masing pada ketinggian 30 sentimeter dan 40 sentimeter sehingga menimbulkan guncangan kuat.
"Pengujian ini dilakukan pada pukul 20.57 dan 20.59 WITA, dan seluruh proses selesai sekitar pukul 21.00 WITA," tuturnya. “Jadi hanya berlangsung sekitar tiga menit," tambahnya.
Ia menegaskan, metode semacam ini lazim dipakai dalam pembangunan berskala besar, seperti jembatan atau gedung bertingkat.
Namun karena lokasi pengujian dekat dengan kawasan pemukiman, getaran yang dihasilkan berdampak pada sejumlah rumah.
"Secara teknis tidak menimbulkan kerusakan serius terhadap struktur bangunan, tetapi memang ada dampak pada rumah warga yang paling dekat," terangnya.
Data Rumah Terdampak
Kata dia, Pemkot Samarinda saat ini mendata rumah yang terdampak. Supaya bisa segera diperbaiki.
Andi Harun juga telah memerintahkan camat dan lurah agar turun langsung menghitung kerugian warga.
"Kita akan restorasi bangunannya, kita perbaiki, termasuk memperhitungkan kerugian warga. Camat dan lurah sudah saya tugaskan," tegasnya.
Minta Tak Dilebih-lebihkan
Andi Harun lebih jauh meminta masyarakat dan juga media agar tidak melebih-lebihkan insiden tersebut.
Ia menegaskan bahwa kegiatan pengujian itu merupakan bagian dari prosedur standar keamanan dalam proyek infrastruktur besar.
"Kami mohon agar tidak terjadi perguliran opini yang menyangkut teknis pembangunan terowongan. Semua ini dilakukan untuk memastikan daya dukung pondasi agar aman di masa depan," harapnya.
Menurut dia, pelaksanaan uji beban tersebut justru menunjukkan kehati-hatian pemerintah dalam menjamin keamanan publik di masa mendatang.
"Lebih baik kita melakukan uji beban sekarang daripada melewatkan prosedur yang penting. Ini menyangkut keselamatan jangka panjang," ujarnya.
Selain fokus pada perbaikan fisik bangunan, Pemkot juga akan memperhatikan dampak sosial yang dirasakan warga akibat terganggunya aktivitas sehari-hari.
"Kami akan restorasi bukan hanya bangunannya, tapi juga kehidupan sosialnya. Karena warga kita sempat terganggu aktivitas rumah tangganya akibat kejadian ini," ucapnya dengan tulus.
Menutup pernyataannya, Andi Harun kembali menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak, sembari menegaskan komitmen Pemkot untuk bertanggung jawab penuh.
"Kami mohon maaf, dan kami pastikan semua akan diperbaiki. Ini demi keamanan dan kepentingan publik jangka panjang," pungkasnya. (Ali)













