BONTANG — Anggota DPRD Kota Bontang, Muhammad Sahib, geleng-geleng kepala saat melihat langsung situasi bangunan rumah kreasi milenial (RKM).
Sebab, rumah bagi para kreator dan seniman itu hingga kini tak pernah difungsikan sejak pengerjaan selesai tahun 2024 lalu.
Padahal uang rakyat yang digelontor melalui Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk membangun RKM ini tidak sedikit: mencapai Rp4,9 miliar.
Rumah Tanpa Kreasi
Baru saja memasuki halaman RKM, rombongan dewan langsung melihat plafon yang sudah rusak, bocor. Bahkan jorok.
Memprihatinkannya, tak ada satu pun kreasi yang lahir dari tempat itu selain kumpulan semen dan peralatan untuk membangun proyek mini soccer yang bertumpuk. Dewan pun sangat menyayangkan.
“Pemborosan. Sangat-sangat memprihatinkan,” ucap Anggota DPRD Bontang, Muhammad Sahib, kepada katakaltim usai meninjau RKM, di sela-sela sidak proyek lapangan mini soccer Senin 27 Oktober 2025, di Kelurahan Satimpo.
Dia membeberkan, bahwa pemerintah sebelumnya dalam membangun RKM ini benar-benar tidak matang. Dapat dikatakan gagal dalam merencanakan.
“Kenapa saya bilang tidak matang? Sudah rusak begini. Tidak terawat. Sayang sekali tidak difungsikan. Yahh kita lihat sendiri lah situasinya,” tukas Ibe.
Minta Pemerintah Tak Main-main
Lebih jauh politisi NasDem itu meminta agar pemerintah saat ini tidak main-main dalam membangun dan merencanakan.
Sebab semua yang dipakai adalah uang rakyat. Jangan sampai rakyat yang dirugikan.
“Kami minta pemerintah sekarang segera fungsikan tempat ini sesuai dengan perencanaannya,” tegas Ibe.
Dia juga minta kontraktor sebagai penanggung jawab agar melakukan pemeliharaan. Karena dalam pantauan, RKM begitu jorok. Bahkan saat ini menjadi gudang bahan material pembangunan mini soccer.
“Ini kan ada masa pemeliharaannya. Ini tanggung jawab kontraktornya untuk perbaiki. Anggaran Rp4 miliar baru tidak ada aktivitas di sana. Itu kan rugi kita,” sesalnya lagi. (Agu)











