KUTIM — Rencana pemerintah memasukkan sejumlah proyek strategis Sandaran ke dalam skema Multiyears Contract (MYC) 2026–2028 menjadi penanda baru percepatan pembangunan di wilayah pesisir tersebut.
Langkah ini disebut sebagai upaya memastikan pekerjaan berlangsung bertahap dan menghasilkan capaian nyata hingga 2028.
Akhmad Sulaeman, Anggota DPRD Kutai Timur, menegaskan bahwa Sandaran sudah terlalu lama menanggung ketimpangan infrastruktur. Dengan begitu, percepatan masuk dalam prioritas utama dewan.
Ia menyebut kebutuhan dasar masyarakat—mulai dari perbaikan jalan, konektivitas antardesa, hingga layanan publik—secara konsisten muncul dalam Musrenbang dan forum perencanaan lintas perangkat daerah.
“Usulan dari Sandaran selalu mendesak dan hampir seluruhnya kini masuk prioritas,” ujar Sulaeman, Minggu 23 November 2025.
Menurutnya, peningkatan infrastruktur di Sandaran bukan semata soal fisik. Akses jalan yang lebih baik diperkirakan akan memperbaiki distribusi logistik, menggerakkan ekonomi lokal, dan membuka peluang investasi di kawasan pesisir.
Sulaeman mengakui bahwa ruang fiskal daerah masih membatasi kecepatan realisasi proyek. “Kita dorong semaksimal mungkin, tetapi realisasinya tetap bergantung kondisi anggaran,” tutupnya.
Dengan masuknya Sandaran dalam jalur percepatan, DPRD berharap ketertinggalan wilayah paling timur Kutim itu mulai terkejar dalam beberapa tahun mendatang. (Adv)


-16-300x184.jpg&w=3840&q=75)


-15-300x177.jpg&w=3840&q=75)




