Dibaca
816
kali
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni (dok: agu/katakaltim)

Tanggapan Wali Kota Bontang Soal Rencana Pemindahan Rumah Jabatan

Penulis : Agu
14 April 2025
Font +
Font -

BONTANG — Ramai pembicaraan rencana Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, memindahkan rumah jabatan (Rujab) di Bontang Lestari.

Salah satu yang diminta sejumlah pihak adalah transparansi anggaran dan kebijakan yang dinilai tidak senafas dengan efisiensi anggaran.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni mengatakan, rencana itu sebenarnya tidak dalam waktu dekat ini. Soal penganggarannya, juga belum jelas.

Baca Juga: Satu pohon mangga tumbang menimpa rumah warga di Gang Pakis, RT 17, Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontany Utara, Kota Bontang, Jum'at (25/10/2024) (aset: yub/katakaltim)Akibat Angin Kencang, 1 Pohon Tumbang Menimpa Rumah Warga Bontang

“Belum ada dianggarkan. Belum masuk juga di penganggaran,” ucap Neni saat dikonfirmasi katakaltim melalui sambungan telepon, Senin 14 April 2025.

Baca Juga: Paslon kepala daerah Kota Bontang Neni Moerniaeni dan Agus Haris dalam debat Pilkada Bontang (aset: agu/katakaltim)Cek Fakta Pernyataan Neni Moerniaeni Soal IPM Bontang Turun Jadi Urutan Terakhir untuk Kota se-Kaltim

Dia menambahkan, saat ini rencana yang akan dibangun di Bontang Lestari adalah Masjid Agung. Kemudian Pasar Tradisional Modern dan Rumah Sakit Umum.

“Kemudian rencana kita juga ada Sirkuit. Termasuk pembangunan jalan. Itu mulai dari M.Roem sampai perbatasan Santan, Kukar,” terangnya.

Dia menyampaikan bahwa memang ke depannya akan ada penataan perkantoran di Bontang Lestari. Jika itu berjalan, sebagian akan menggunakan anggaran provinsi.

“Kita memang ada perencanaan penataan perkantoran di Bonles, ada Rujab kepala daerah dan Rujab Sekda. Kalau ini jalan, semuanya anggaran provinsi,” jelas Neni.

Lebih jauh politisi Golkar itu mengatakan rencana pembangunan Rujab di sana, kemungkinan hanya bisa dilakukan pada tahun ke-3.

Ditanyai berapa jumlah anggaran yang harus disiapkan untuk memindahkan Rujab, Neni juga belum memastikan jumlahnya. Saat ini ia masih fokus pada program yang lebih prioritas.

“Belum tahu (anggarannya,red). Rencananya juga mungkin di tahun ke-3. Kita prioritaskan dulu penataan kawasannya,” jelasnya.

“Kita juga prioritaskan masalah stunting, kemiskinan, penataan kawasan kumuh, penanggulangan banjir dan standar pelayanan minimal lainnya,” pungkas Neni. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >