KUTIM — Beberapa titik di Kutai Timur, utamanya di Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan, terdampak banjir akibat curah hujan tinggi yang mengguyur sejak beberapa hari belakangan.
Berdasarkan pantauan Katakaltim, daerah paling terdampak adalah sekitar bantaran sungai di Desa Masabang, tepatnya di Gang Tepian Dusun Gunung Teknik, Kecamatan Sangatta Selatan.
Warga mengatakan debit air mulai naik sejak Sabtu sore namun puncaknya di Minggu dini hari.
"Ketinggiannya sudah mencapai kurang lebih 1,7 meter, ini pun sudah turun 15 sentimeter," kata salah satu warga, Armawati, kepada Katakaltim, Minggu 26 Januari 2025 siang.
Baca Juga: Desa Sangkima Kutim Terendam Banjir Ketinggian Air Capai 70 Sentimeter
Ia menyebutkan, tidak sedikit barang miliknya yang hanyut terbawa air.
"Kejadiannya begitu cepat, air naiknya malam bingung juga, apalagi ada buaya. Jadi tandon hanyut, terus ayam-ayam juga," ungkapnya.
Armawati juga, mengatakan banjir kali ini merupakan yang terbesar setelah beberapa tahun belakangan.
"Biasanya hujan tapi banjir yang kecil-kecil aja, gak sampai masuk rumah, terakhir kali yang kayak ini tuh 2022 kali ya," terangnya.
Ditanyai terkait uluran tangan pemerintah, Ia menyebut belum mendapatkan bantuan. "Belum ada, kita nahan perut ini makan sekali sehari," tandasnya.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, peningkatan debit air menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), lantaran aliran air dari Rantau Pulung yang merupakan hulu dari Sungai Sangatta, terus meningkat.
Ditambah lagi, pasang surut air laut juga turut mempengaruhi kondisi ini. "Sejak awal, kami sudah memprediksi bahwa pada bulan Desember, Januari, dan Februari, curah hujan akan meningkat dan berpotensi menyebabkan banjir, utamanya di daerah bantaran sungai,” terang Idris Syam, saat dihubungi melalui sambungan telepon, pagi tadi.
Sementara itu, menurut penuturan warga di sekitar Jembatan Masabang, mengaku banjir kali ini tidak terlalu berdampak lantaran infrastuktur yang sudah diperhatikan, seperti jalan yang mulai ditinggikan.
"Ini juga mungkin salah satu pengaruh banjir di tepian itu, soalnya kan di sini udah tinggi, jadi di sana yang rendah airnya tertahan di situ," tukasnya.