Payload Logo
h-851320251125190919416.jpg
Dilihat 379 kali

Wakil Ketua DPRD Kutim, Sayid Anjas (dok: Caca/katakaltim)

Anggaran Merosot, PAD Kutim Wajib Tembus Rp1 Triliun, Wakil Ketua DPRD Geleng Kepala

Penulis: Salsabila Resa | Editor: Agu
13 November 2025

KUTIM — Pusat memangkas anggaran daerah. Kutai Timur pun harus putar otak berkali lipat. Tentu saja untuk meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD.

Tapi, biasanya daerah yang banyak bergantung ke pusat, baik untuk dana bagi hasil (DBH) atau pun dana alokasi umum (DAU), cenderung sangat “manja”. PAD-nya sedikit. Termasuk Kutim.

Wakil Rakyat Kutim tidak menunggu lama. Mereka undang pemerintah daerah bertemu membahas peningkatan PAD bersama badan anggaran (Banggar) DPRD Kutim.

Kemudian beredar wacana salah satu dewan Kutim, Faizal Rachman, seorang politisi PDI Perjuangan, menantang pemerintah untuk meningkatkan PAD hingga menembus Rp1 Triliun.

Pernyataan itu tampaknya ditanggapi secara serius oleh Wakil Ketua DPRD Kutim, Sayid Anjas. Dia mengaku berat. Tapi tidak mustahil.

"Bayangkan saja info terakhir PAD kita hanya Rp200 Miliar. Artinya perlu tenaga 5 kali lipat," ucap Anjas sambil geleng kepala saat ditemui Katakaltim, Senin 10 November 2025, di Sangatta.

Terlebih lagi beberapa sektor belum juga maksimal. Padahal punya banyak potensi. Misalnya di sektor pariwisata dan bisnis.

"Daerah kita berbeda dengan Balu yang sejak awal tercitra sebagai daerah wisata, atau berbeda dengan Jakarta sebagai kota bisnis," ucapnya.

Belum lagi sektor perhotelan dan restauran yang masih sangat jarang bekembang di Kutim.

Selama ini, sebut Anjas, Kutim terkenal dan memang sangat bergantung pada sektor pertambangan dan perkebunan.

Sementara keduanya mesti dibagi rata dengan daerah lainnya. “Jadi sangat sulit untuk itu (target Rp1 Triliun),” yakinnya..

Adapun yang akan digalakkan untuk saat ini, adalah sektor pajak kendaraan. "Paling itu saja," tandasnya.

Berbeda dengan Anjas, Faizal Rachman justru optimisi dengan target tersebut. Sebab biasanya, menurut dia, kesulitan dapat menstimulasi spirit atau kekuatan untuk memunculkan karya baru.

"Karena kalau kita lagi sulit biasanya kreativitas muncul semua," ucapnya ditemui pada Selasa 4 Oktober 2025. (Adv)