SAMARINDA — Jembatan Mahakam 1 di Kota Samarinda resmi ditutup besok, Jumat 28 Februari 2025, tepat pada pukul 08:00 WITA.
Penutupan itu dalam rangka memeriksa konstruksi jembatan setelah ditabrak kapal tongkang milik PT. Pelayaran Mitra Tujuh Samudera dan agensi shipping PT. Segara Mitra Abadi, pada 16 Februari 2025 lalu.
Kasat Lantas Polresta Samarinda, La Ode Prasetyo, saat meninjau lokasi rekayasa, Selasa (25/2/2025). (Dok: Ali Katakaltim)
Kasat Lantas Polresta Samarinda, La Ode Prasetyo, mengatakan, penutupan ini akan dilakukan selama proses pemeriksaan berlangsung.
Baca Juga: Jembatan Mahakam Satu Kembali Dibuka, Ini Keterangan Polresta Samarinda
Katanya, proses pemeriksaan konstruksi ditaksir berlangsung kurang lebih dua pekan.
"Informasi awalnya, untuk audit pemeriksaan konstruksi jembatan sekitar dua Minggu, ini bisa saja lebih," ucapnya kepada Katakaltim, Kamis 27 Februari 2025.
Disampaikan sebelumnya, akan terjadi peralihan lalu lintas di Jembatan Mahakam IV.
Contraflow atau sistem pengaturan lalu lintas yang mengalihkan arus kendaraan ke arah berlawanan dari jalur normalnya akan diterapkan.
Arus lalu lintas kendaraan yang menuju kota Samarinda dialihkan melalui jembatan IV.
Sementara arus lalu lintas menuju Samarinda seberang, tetap pada kondisi sebelumnya.
Gambar rekayasa lalu lintas Jembatan Mahakam (dok: Polresta Samarinda)
Seperti yang terlihat pada gambar, arah panah berwarna kuning menunjukkan arus kendaraan dari arah kota menuju Samarinda seberang.
Sedangkan arah panah warna biru menunjukkan arus kendaraan dari arah Samarinda seberang menuju kota.
Satlantas Polresta Samarinda menghimbau masyarakat bersabar atas kondisi ini serta mengikuti petunjuk dan arahan petugas saat rekayasa lalu lintas berlangsung.
"Termasuk mengurangi kecepatan karena kondisi jembatan mahakam IV akan lebih padat dari biasanya," pungkas La Ode Prasetyo.
Perusahaan Minta Maaf
Diberitakan sebelumnya, perusahaan mengaku siap bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Begitu kata Kabid Pembangunan II, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), Akmizal.
"Pihak perusahaan memohon maaf yang sedalam-dalamnya dan akan kooperatif dalam proses pemeriksaan, serta pemberian keterangan ke para pihak," terangnya saat ditanyai via WhatsApp, Selasa 25 Februari 2025, malam.
Bahkan, katanya, mereka akan ganti rugi.
"Dan akan bertanggungjawab untuk mengganti bangunan fender yang ditabrak," sambungnya.
Dari data BBPJN, kapal tongkang itu merupakan milik PT. Pelayaran Mitra Tujuh Samudera dan agensi shipping PT. Segara Mitra Abadi.
Adapun kayu yang dimuat tongkang adalah milik PT. Sarana Bina Semesta.
Rugi Puluhan Miliar
Insiden itu pun merusak salah satu fender jembatan. Biaya rehabilitasinya hingga puluhan miliar.
"Itu perhitungan awal kita Rp35 miliar," pungkas Akmizal. (Ali)