BONTANG — Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bontang, Munawwar, menyampaikan beberapa tantangan yang kini dihadapi Kota Bontang dan wajib diselesaikan.
“Masih banyak tantangan pembangunan ke depan yang akan dihadapi Kota Bontang. Tantangan dalam penyelenggaraan pembangunan tersebut adalah keterbatasan potensi sumber daya yang dimiliki,” ucapnya belum lama ini.
Dia menambahkan pemerintah berupaya mengatasinya dengan membangun ekonomi hijau, yaitu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan perekonomian namun tetap mempertahankan kondisi lingkungan.
Baca Juga: Bontang Catat 63 Kasus Kekerasan Sepanjang 2024, Terbanyak Masalah Seksual
Tantangan lainnya, tambah dia, adalah perkembangan teknologi informasi yang sangat progresif yang menuntut manusia adaptif melakukan percepatan penyesuaian dalam penyelenggaraan tata pemerintahan dan pelayanan publik.
Baca Juga: Gandeng Kejaksaan Negri, Pemkot Bontang Minta Pantau Perjalanan Dinas Pegawai
“Pemanfaatan teknologi informasi telah menjadi sarana pendukung utama hampir pada seluruh aspek penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan,” ucapnya.
“Kita bersyukur bahwa pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan dan penatausahaan keuangan daerah turut membantu Kota Bontang untuk tetap mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian yang ke-10 kalinya hingga tahun 2024,” sambungnya.
Dikatakannya, kemajuan teknologi informasi juga menuntut pemerintah semakin terbuka dan responsif, mengingat masyarakat semakin kritis dan memahami hak-haknya.
“Olehnya, penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan harus mampu menumbuhkan rasa saling percaya, baik antar para penyelenggara pemerintahan, maupun antara pemerintah dan masyarakat,” terangnya.
Lebih jauh, penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik juga menjadi tantangan tersendiri. Di mana pemerintah dituntut untuk akuntabel dalam penyelenggaraan menuju tata kelola pemerintahan yang berkelas dunia.
Pada SAKIP Award tahun 2024 Kota Bontang telah berhasil mendapatkan nilai BB, yang menunjukan perbaikan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan pemerintahan.
“Tentu hal ini kami harapkan tidak membuat kita berbangga diri, tetapi terus berupaya untuk memperbaiki akuntabilitas kinerja pemerintahan,” harapnya.
Lebih jauh Munawwar mengatakan inovasi pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan publik juga menjadi tantangan tersendiri.
Inovasi daerah harus terus dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran masyarakat serta peningkatan daya saing daerah.
Katanya, program rantang kasih yang dilakukan Pemkot Bontang untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan lansia melalui penyediaan makanan sehat bergizi juga telah mendapatkan penghargaan dalam top inovasi pelayanan publik 2024, yang diberikan oleh kementerian Menpan RB.
“Untuk itu saya menghimbau, komitmen 1 perangkat daerah 5 inovasi terus dijaga dan dikembangkan, agar terjadi percepatan dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan publik menuju Kota Bontang yang lebih hebat dan beradab,” imbuhnya. (Adv)