KALTIM — Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2024 capai 5,14 persen. Menurun 0,17 persen ketimbang 2023.
BPS Kaltim melaporkan angka pengangguran di Kaltim cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya.
Pada 2021, pengangguran mencaoai 6,83 persen. Menurun pada 2022 menjadi 5,71 persen. Penurunan ini menunjukkan 1,12 persen.
Baca Juga: Ratusan Titik Aktivitas Tambang Ilegal di Bumi Etam, Begini Tanggapan Legislator Kaltim
Pada 2023 pengangguran mencapai 5,31 persen. Kembali menurun dari tahun sebelumnya, mencapai 0,40 persen.
Baca Juga: Akhmed Reza Desak Pemprov Kaltim Salurkan Bantuan Pendidikan untuk Pelajar di Hadhramaut
Pun demikian, persentase turunnya pengangguran setiap tahun di Kaltim, juga seiring dengan semakin kecilnya jumlah penurunan persentase pengangguran.
Maksudnya, pada 2022, pengangguran di Kaltim turun 1,12 persen. Di 2023, turun 0,40 persen. Dan 2024, hanya turun 0,17 persen.
Padahal, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Kaltim setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Perbandingan Provinsi
Kalau dibandingkan Kalimantan Barat (Kalbar), misalnya, justru pada 2024 angka pengangguran di sana menurun 0,19 persen. Mengalahkan Kaltim.
Padahal, jumlah APBD Kalbar hanya menyentuh Rp6,4 triliun. Sementara APBD Kaltim menyentuh Rp20 triliun.
Lebih jauh, untuk seluruh Provinsi di Kalimantan, persentase pengangguran tertinggi diraih oleh Kaltim.
Jika dirincikan, pengangguran di Kaltara mencapai 3,90 persen. Kalbar 4,86 persen. Kalteng 4,01 persen. Kalsel 4,20 persen. Dan Kaltim 5,14 persen.
Bahkan Kaltim dikalahkan oleh persentase pengangguran nasional yang mencapai 4,91 persen, turun 0,41 persen.
Tanggapan Wakil Rakyat Kaltim
Data pengangguran Kaltim tersebut kemudian ditanggapi legislator Kaltim, Andi Satya Adi Saputra.
Dia merasa prihatin dengan anggaran besar, justru persentase pengangguran di wilayah dengan julukan Bumi Etam ini memegang posisi tertinggi ketimbang seluruh provinsi di Kalimantan.
“Kita sangat prihatin tentunya,” ucap Andi Adi kepada katakaltim usai menggelar Sosperda di Kota Samarinda, Jumat 3 Januari 2025.
“Insyaallah pemerintah ke depan akan melakukan refleksi (berkaca) dari tahun-tahun sebelumnya untuk terus melakukan perbaikan, membuka sektor-sektor riil, membuka usaha baru yang bisa menyerap banyak tenaga kerja,” sambungnya.
Politisi Golkar itu mengatakan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim terpilih, Rudy Mas’ud dan Seno Aji, sudah berkomitmen membuka lapangan pekerjaan lebih banyak.
“Seperti yang disampaikan pak Gubernur terpilih, bahwa ke depannya juga akan membuka banyak lapangan pekerjaan,” tandasnya.
Melibatkan Anak Muda Berwirausaha
Andi Adi juga menyampaikan salah satu upaya besar menurunkan angka pengangguran yaitu menghadirkan wirausaha.
Khususnya kepada para pemuda, Andi Adi menyerukan mereka menjadi wirausahawan. Tidak hanya pemuda, tetapi juga bagi mereka yang punya cita-cita menjadi wirausaha.
Bayangkan, tambah dia, jika ribuan wirausaha mampu menyerap tenaga kerja 4 hingga 5 pekerja, maka secara signifikan bisa menurunkan angka pengangguran dan mendongkrak perekonomian.
“Kita juga akan libatkan pemuda untuk berwirausaha. Bayangkan kalau ribuan wirausaha kita buka, maka pekerjanya juga semakin bertambah. Itu luar biasa,” urainya.
Saran ke Disnaker Kaltim
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim itu mengaku ke depannya akan selalu mendorong Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim membuka Job fair atau bursa kerja.
Di mana, dengan Job Fair ini dapat mempertemukan perusahaan dengan para pencari kerja guna menawarkan peluang pekerjaan.
“Tentu kita sarankan ke Disnaker Kaltim untuk sering-sering membuka Job Fair. Ini supaya membuka peluang-peluang yang lebuh besar lagi,” ucapnya.
Terakhir Andi Adi juga mengatakan pihaknya bakal melakukan diskusi teknis ihwal problem pengangguran ini bersama pihak Disnaker.
“Nanti juga kita akan duduk bersama (Disnaker) untuk membahas berbagai hal-hal teknis,” tukasnya.
Keterangan BPS Kaltim
Diketahui, jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) di Kaltim pada Agustus 2024 sebanyak 2.083.469 orang, naik 132.609 orang dibanding Agustus 2023. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 1,50 persen poin.
TPT di Kaltim Agustus 2024 sebesar 5,14 persen, turun 0,17 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2023.
Penduduk yang bekerja di Kaltim sebanyak 1.976.447, meningkat sebanyak 129.152 dari Agustus 2023.
Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja terbesar adalah Sektor Konstruksi (29.078 orang).
Sementara sektor yang mengalami penurunan penduduk bekerja terbesar yaitu Sektor Jasa Perusahaan (7.358 orang).
Sebanyak 1.139.987 orang (57,68 persen) bekerja pada kegiatan formal, naik 2,35 persen poin dibanding Agustus 2023.
Persentase setengah pengangguran sebesar 4,61 persen, naik sebesar 1,16 persen poin dan persentase pekerja paruh waktu sebesar 19,95 persen, naik sebesar 1,03 persen poin dibandingkan Agustus 2023. (*)