Paslon kepala daerah Kutim Kasmidi Bilang dan Kinsu (aset: ss/TVRI Kaltim)

Ribuan Anak Stunting di Kutim, Begini Tanggapan Kasmidi Bulang yang Dipersoalkan Mahyunadi

Penulis : Agu
2 November 2024
Font +
Font -

KUTIM — Bulan Juli 2024 tercatat jumlah anak terdampak stunting di Kutai Timur sebanyak 1.801. Pada September turun sebanyak 53.

Namun angka ini masih termasuk tinggi. Lalu kebijakan apa yang akan paslon lahirkan untuk menurunkan angka stunting.

Demikian pertanyaan panelis dalam debat perdana Pilkada Kutim yang berlangsung di Kota Balikpapan, Sabtu (2/11/2024).

Baca Juga: Dua Palson kepala daerah Kutim berdebat masalah eks tambang dan pasca tambang (aset: agu/katakaltim)Pengelolaan Bekas Galian dan Nasib Kutim Pasca Tambang: Kasmidi Paparkan Solusi, Mahyunadi Tampak Menggurui

Paslon kosong 1 Kasmidi-Kinsu, pun menjawab dengan tampak santai. Katanya, mereka akan memberikan kecukupan gizi kepada ibu hamil, menyusui, hingga anak usia 2 tahun.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Workshop Pendirian Rumah Ibadah yang diikuti perwakilan pemuka agama se-Kutim (Aset: katakaltim)Pemkab Kutim Gelar Workshop Pendirian Rumah Ibadah dan Serahkan Bantuan Operasional Bagi FKUB Kutim

“Intervensi spesifik seperti pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita. Memberikan tablet tambahan darah untuk ibu hamil,” ucap Calon Bupati Kutim, Kasmidi Bulang.

Kemudian pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu. Memberikan asi ekslusif sejak lahir sampai usia 6 tahun. “Memberikan protein hewani untuk anak 2 sampai 32 bulan.”

Lalu mereka akan memperbaiki sanitasi lingkungan, keluarga yang beresiko. “Penyediaan air bersih, perbaikan pola asuh serta memberikan bantuan sosial,” ucapnya.

Menanggapi itu, Calon Wakil Bupati Kutim Mahyunadi mengaku sangat menarik pemaparan Kasmidi Bulang. Karena hampir sama dengan niat mereka bersama Ardiansyah Sulaiman.

“Yaitu kami akan meningkatkan SDM yang berakhlah, sehat dan berprestasi,” ucapnya.

Persoalannya, kata Mahyunadi, bagaimana menjadikan program itu tepat sasaran. Karena apa yang ia dapati biasanya program semacam itu memunculkan rasa pilih kasih.

Ada yang layak mendapatkan, tapi tidak diberikan. Adapula yang tak layak mendapatkan, justru diberikan.

“Lalu, bagaimana ini bisa terlaksana,” begitu pertanyaan Mahyunad.

Kasmidi Bulang pun menjawab pertanyaan itu dengan pernyataan yang hampir sama dalam jawaban pertama dia merespons pertanyaan panelis. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >