Lapak daging di Pasar Induk Sangatta Utara, banyak yang kosong (dok. Caca/katakaltim)

Pedagang di Pasar Induk Sangatta Utara Keluhkan Tak Ramai Pembeli Akibat Emperan Pinggir Jalan, Apa Kata Pemerintah?

Penulis : Caca
 | Editor : Agu
17 December 2024
Font +
Font -

KUTIM — Sejumlah pedagang enggan menjual di Pasar Induk Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Kondisi itu pun dikeluhkan salah satu pedagang yang melapak di Pasar Induk Sangatta. Alasannya, para pembeli tak sempat berbelanja di sana.

Adalah Nuningsih, salah satu pedagang yang mengeluhkan masalah tersebut. Menurut dia kosongnya lapak di Pasar Induk lantaran banyak pedagang emperan di pinggir jalan.

Baca Juga: Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman bersama rombongan, sidak harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Induk Sangatta Utara jelang Nataru 2025, Selasa (17/12). (Dok. Caca/katakaltim)Jelang Nataru 2025 Bupati Kutim Sidak Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok di Pasar Induk Sangatta Utara

Misalnya pedagang yang ada di Jalan Inpress Sangatta Utara, atau yang lebih dikenal sebagai Pasar Tumpah.

Nuningsih menilai, banyaknya pedagang di Pasar Tumpah membuat Pasar Induk kurang dikunjungi pembeli.

"Sangatta ini loh pasar semua, di mana-mana pasar. Lama-lama kami di sini yang terkikis padahal loh ini induknya pasar," ucapnya kepada katakaltim usai menerima kunjungan inspeksi dadakan (Sidak) Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, Selasa 17 Desember 2024.

Nuningsih juga meminta agar pedagang yang masih berada di luar lokasi pasar seharusnya dirangkul pemerintah untuk masuk di Pasar Induk. “Ini loh aset kita kan, kenapa kok dikosongkan?" cecarnya.

Tanggapan Ardiansyah Sulaiman

Menanggapi itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengungkapkan bahwa masing-masing lapak tersebut sudah ada pemilik yang dengan sengaja dikosongkan.

Bupati Ardiansyah Sulaiman, menanggapi lapak daging yang banyak kosong di Pasar Induk Sangatta Utara (dok.caca/katakaltim)

Bupati Ardiansyah Sulaiman, menanggapi banyak lapak yang kosong di Pasar Induk Sangatta Utara (dok.caca/katakaltim)

Untuk itu dia meminta agar instansi terkait segera berkomunikasi dengan mereka yang sudah memiliki lapak di tempat tersebut.

“Namanya sudah ada, makanya saya minta instansi terkait segera atasi. Artinya mereka yang sudah punya nama di lapak tapi tidak diisi segera benahi. Kasih peringatan,” ucapnya.

“Kalau tidak mau juga, putus lalu berikan ke yang siap mengisi," sambung Ardiansyah menegaskan.

Sementara, untuk pasar-pasar yang berada di pinggir jalan, Ardiansyah menyebut akan membuatkan regulasi.

"Infonya kan di Dipononegoro dan Inpress, jadi memang perlu dibuatkan aturan. Selain itu juga di lorong Pasar Induk, JL. Ilham Maulana juga masih banyak, jadi ini mohon di benahi," ujarnya kepada Kepala Dinas Perindustian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim, Noora Ramadhani yang turut hadir dalam Sidak pagi tadi.

Bupati menegaskan agar penertibannya segera dilakukan mulai hari ini. Sementara untuk regulasinya akan diserahkan pada Disperindag Kutim untuk melalukan pendalaman. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >