Sosok Tom atau Thomas Lembong yang beberapa kali disebut Gibran dalam debat Cawapres (Foto:ig/tomlembong)

Sosok Tom Lembong yang Disebut Gibran Saat Debat Cawapres, Orang di Balik Pidato Ikonik Jokowi..??

Penulis : Cca
22 January 2024
Font +
Font -

KATAKALTIM.COM - Nama Tom Lembong beberapa kali disebut dalam Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) ke-4 Minggu (21/1/2024).


Nama Tom Lembong dilontarkan oleh Cawapres 02, Gibran Rakabuming Raka saat mengangkat isu Lithium Ferro Phosphate (LFP) dalam debat.

Baca Juga: Debat Cawapres ke-4 (foto:liputan6)INDEF Sebut Isu Pembangunan Berkelanjutan di Debat Cawapres Belum Familiar bagi Masyarakat Miskin

"Paslon nomor 1 dan timsesnya sering gaungkan LFP, lithium ferro phosphate. Saya enggak tahu ini pasangan nomor 1 ini antinikel apa bagaimana," kata Gibran.

Baca Juga: Ilustrasi perlunya tobat ekologis atas krisis iklim di Bumi (Foto:ist)Cak Imin Serukan Tobat Ekologis Saat Debat Cawapres, Berikut Fakta Krisis Iklim di Bumi

"Saya jelaskan juga enggak apa-apa. LFP, lithium ferro phosphate, tadi sudah saya bilang, itu sering digaungkan Pak Tom Lembong," ujarnya.

Lantas, siapakah sosok Tom atau Thomas Lembong ini? Berikut profilnya.

Profil Tom Lembong

Tom Lembong lahir di Jakarta pada 4 Maret 1971. Putra dari Yohannes Lembong dan Yetty Lembong ini kemudian menekuni Arsitektur dan Tata Kelola di Harvard University.

Menamatkan studi pada 1994, Tom memulai karier di bidang ekonomi. Ia mulai bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley di New York dan Singapura pada 1995. Melansir dari arsip detik.com, Tom kemudian menjadi bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia pada 1999-2000.

Dipercaya Tangani Krisis

Dalam jenjang kariernya, Tom beberapa kali dipercaya untuk menghadapi proyek hingga krisis. Di Deutsche Bank Jakarta, ia bertugas mengerjakan rekapitalisasi dan merger Bank Bumi Daya, Bank Exim, Bank Dagang Negara dan Bank Bapindo menjadi Bank Mandiri.

Ia pun sempat menjadi Senior Vice President dan Kepala Divisi penanggung jawab restrukturisasi dan penyelesaian kewajiban Salim Group kepada negara akibat Bank BCA runtuh pada krisis moneter 1998.

Tom juga dipercaya sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) periode 2000-2002. Saat itu, BPPN berada di bawah Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI), yang bertugas untuk merekapitalisasi dan merestrukturisasi sektor perbankan Indonesia usai mengalami krisis keuangan pada 1998.

Ia merupakan salah satu pendiri, juga Chief Executive Officer dan Managing Partner di Quvat Management. Ini adalah perusahaan dana ekuitas swasta yang didirikan pada 2006.

Terjun ke Politik

Pada 2013, Tom terjun ke dunia politik sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur DKI Jakarta kala itu, Joko Widodo. Peran ini diteruskan hingga masa jabatan pertama Jokowi sebagai Presiden.

Saat Jokowi menjabat presiden, Tom ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan pada 2015-2016. Ia kembali dipercaya masuk kabinet dengan menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2016-2019, yang kini berganti nama menjadi Kementerian Investasi.

Orang di Balik Pidato Ikonik Jokowi

Tom dipercaya sebagai penulis beberapa pidato Jokowi yang paling ikonik. Salah satunya adalah pidato "Game of Thrones" yang dibacakan Jokowi pada pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada 2018.

Ia juga menjadi penyusun pidato "Thanos" yang dibacakan Jokowi di Forum Ekonomi Dunia.

Berkat kerja kerasnya, Tom meraih sejumlah penghargaan bergengsi. Ia terpilih sebagai Pemimpin Muda Global oleh Forum Ekonomi Dunia pada 2008.

Selain itu, Tom dianugerahi Asia Society Australia-Victoria Distinguished Fellowship pada 2017. Tom juga menerima penghargaan Order of Diplomatic Service Merit, First Class Second Grade atau Gwanghwa Medal dari Korea Selatan pada 2020 lalu.

Saat ini, Tom bertugas di Dewan Penasihat Internasional Institut Kajian Strategis Internasional (IISS) di London dan Dewan Penasihat Internasional Plastic Omnium, perusahaan komponen otomotif di Prancis. (*)

Font +
Font -