KUTIM — Pemda Kutim merupakan salah satu pemegang saham di BPD Kaltimtara.
Tapi belum lama ini BPD Kaltimtara digugat salah satu nasabah, juga berasal dari Kutim.
Nasabah itu adalah pemilik CV Narayyan Gema Perkasa yang kini menggugat Bank.
Baca Juga: Baca Koran Katakaltim Edisi Minggu III Maret 2025 Versi PDF
Tidak tanggung-tanggung, CV tersebut raib tabungannya dengan nilai Rp300 Juta.
Baca Juga: Pengacara Nasabah CV Narayyan Gema Perkasa Bantah Keterangan Bankaltimtara
Katanya akibat fishing atau peretasan (hacker) dari orang yang tak diketahui identitasnya.
Lalu apa kata para pemegang kebijakan di Kutim?
Menanggapi itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, tampak enggan berkomentar banyak.
Ia hanya mengatakan sudah meminta Sekretariat Daerah (Sekda) komunikasi dengan BPD Kaltimtara.
"Saya sudah perintahkan Sekda untuk koordinasi dengan BPD Kaltimtara," ujarnya kepada katakaltim, saat ditemui usai pertemuan Forkopimda di Kantor Kejaksaan Negeri Kutim, Senin 17 Maret 2025.
Sementara itu Ketua DPRD Kutim mengatakan masalah ini harus menjadi pembelajaran bagi masyarakat.
Terlebih adalah soal peretasan. Meski begitu ia menilai sistem keamanan tidak sepenuhnya dapat disalahkan.
Ketua DPRD Kutim, Jimmi (dok: caca/katakaltim)
Apalagi tidak semua orang yang merasa kehilangan di Bankaltimtara.
“Kalau sistem itu rusak, seharusnya bisa dibuktikan dengan kerusakan yang masif," jelasnya.
Dalam kasus ini, Jimmi menyebut hanya satu orang yang kehilangan dana.
"Kalau cuma satu aja bukan secara sistematis, juga gak mungkin hilang begitu aja," tandasnya.
Meski begitu ia meminta agar pihak Bankaltimtara meningkatkan sistem keamanannya.
“Kalau bisa tingkat kegagalan sistemnya itu nol. Tentu kita akan evaluasi ini ke BPD Kaltimtara karena ini kan kita titipkan juga uang negara ke sana," pungkasnya.
Di samping itu, Kapolres Kutim AKBP Chandra Hermawan mengatakan belum mendapat laporan dugaan fishing atau hacker dari pihak manapun.
"Belum ada laporan, pasti kita tindaki berdasarkan laporan ke kami, kerugiannya berapa. Tapi belum ada laporan resmi," ungkapnya.
Akan tetapi ia menegaskan bahwa pihak potroli siber tidak akan tinggal diam.
"Kita pasti nyari. Cuman saya belum bisa bicara detailnya karena belum ada laporan," singkatnya. (Ca)
Baca juga komentar DPRD Kaltim dan pihak Bank di sini.