Dibaca
31
kali
Jalan poros penghubung Mahakam Ulu-Kutai Barat amblas akibat longsor (dok: pemprovkaltim)

Gubernur Kaltim Minta Jalan Longsor Penghubung Mahulu-Kubar Segera Diatasi

Penulis : Agu
15 April 2025
Font +
Font -

KALTIM — Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud menginstruksikan kepada instansi terkait segera mengatasi bencana longsor di kawasan Kenalung, Kampung Mamahak Besar, Kecamatan Long Bagun Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) pada Minggu (13/4/2025).

Ia menyampaikan keprihatinannya atas putusnya jalur darat yang menghubungkan Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dengan Kabupaten Mahulu itu.

Instruksi tersebut, ia sampaikan saat memimpin rapat bersama kepala Perangkat Daerah (PD) di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Senin (14/4/2025) pagi.

Dia menyampaikan apresiasinya kepada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (DPUPR Pera) atas respons cepat mengatasi bencana longsor di Mahulu.

"Pak Wagub sudah menginformasikan kondisi jalan longsor di Mahulu yang juga ramai dibicarakan di media sosial. Saya berterima kasih kepada Pak Kadis PUPR yang langsung menindaklanjuti dan bergerak cepat di lapangan," ucapnya.

Gubernur Harum, sapaan akrab Rudy Mas'ud, meminta jajaran terkait mengantisipasi potensi longsor lainnya, mengingat tingginya intensitas hujan di berbagai wilayah Kaltim.

Ia berharap akses jalan yang terputus dapat segera tersambung kembali. "Kita ingin masyarakat Mahulu tidak terisolasi. Mudah-mudahan perbaikan segera selesai dan akses kembali normal," harapnya.

Pemprov Kaltim sendiri telah berkomitmen meningkatkan kualitas infrastruktur jalan antara Kubar dan Mahulu. Diharapkan pada akhir tahun 2027, jalur ini dapat dilalui secara mulus dan aman oleh masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda menjelaskan ruas jalan yang longsor tersebut merupakan jalan nonstatus yang pembangunannya didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan APBD Kaltim.

"Ruas jalan yang terdampak longsor dikerjakan dengan dana APBN dan saat ini masih dalam masa pemeliharaan kontraktor. Mereka bertanggung jawab penuh atas perbaikan," jelasnya.

Selama proses perbaikan berlangsung, masyarakat dapat menggunakan jalur alternatif melalui kebun sawit di sekitar lokasi.

Sebagai informasi, proyek pembangunan jalan tersebut merupakan bagian dari program peningkatan konektivitas wilayah di perbatasan, dengan pekerjaan fisik dilakukan pada tahun anggaran 2024. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >