Dibaca
19
kali
Pemerintah Kota Bontang melalui Tim Pembina Kota Sehat menggelar rapat koordinasi persiapan Penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tahun 2025 (Humas Pemkot Bontang)

Pemkot Bontang Koordinasi Persiapan Penilaian Kota Sehat 2025, Kejar Penghargaan Swasti Saba

Penulis : Agu
28 April 2025
Font +
Font -

BONTANG — Pemerintah Kota Bontang melalui Tim Pembina Kota Sehat menggelar rapat koordinasi persiapan Penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tahun 2025.

Tim ini terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang.

Mereka rapat di Ruang Rapat Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kota Bontang, Sabtu 26 April 2025 lalu.

Baca Juga: Ketua DPC Partai Gerindra Bontang, Agus Haris (dok: katakaltim)Buka Peluang ke Golkar dan PKB? Ini Kata Agus Haris

Rapat dipimpin langsung Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, dan dihadiri Ketua Tim Pembina Kota Sehat (Kepala Bappeda) dan sejumlah instansi terkait.

Dalam rapat dibahas Petunjuk Teknis Penilaian Kabupaten/Kota Sehat yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Penilaian tahun 2025 akan mengutamakan pemerintah daerah yang telah melaporkan penyelenggaraan KKS selama dua tahun berturut-turut (2023 dan 2024) dan memenuhi persyaratan administrasi serta capaian indikator.

Penghargaan Swasti Saba tahun 2025 terbagi dalam beberapa kategori:

1. Swasti Saba Padapa: Kelembagaan terbentuk, minimal 80% desa/kelurahan ODF (Open Defecation Free), dan capaian indikator 71%-80%.

2. Swasti Saba Wiwerda: Kelembagaan terbentuk, minimal 90% desa/kelurahan ODF, dan capaian indikator 81%-90%.

3. Swasti Saba Wistara: Kelembagaan terbentuk, 100% desa/kelurahan ODF, dan capaian indikator minimal 91%.

4. Swasti Saba Wistara Paripurna: Bagi daerah yang meraih Swasti Saba Wistara dua kali berturut-turut (2023 dan 2025), dengan tambahan capaian Indeks Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (IP SPM) di enam bidang pelayanan dasar serta inovasi yang berdampak nyata dan telah diadopsi daerah lain.

Pada saat rapat, capaian Penilaian Mandiri Kota Bontang yang terinput dalam aplikasi SIPANTAS Kementerian Kesehatan baru mencapai 69% — yakni dari 136 indikator, baru 94 indikator yang terisi.

Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, pun meminta pentingnya komitmen seluruh perangkat daerah melengkapi data yang diperlukan.

"Saya minta seluruh perangkat daerah serius menindaklanjuti kekurangan ini. Target kita jelas, Bontang harus bisa meraih penghargaan Swasti Saba dengan hasil terbaik,” jelasnya.

“Jangan sampai kerja keras kita terganggu hanya karena kelalaian penginputan data," sambung Agus Haris menegaskan.

Dia juga menambahkan, Kota Bontang punya potensi besar. “Kolaborasi semua pihak akan jadi kunci keberhasilan kita dalam penilaian tahun ini."

Seluruh perangkat daerah pun gercep waktu untuk menyelesaikan input data dalam aplikasi SIPANTAS.

Kemudian, pada Minggu malam pukul 20.00 WITA, data terakhir menunjukkan capaian input mandiri Kota Bontang telah mencapai 95%, dengan 129 dari 136 indikator telah terisi. Ini menunjukkan progres signifikan berkat kerja sama seluruh perangkat daerah.

Pemerintah Kota Bontang optimistis mampu memenuhi seluruh persyaratan dan berharap dapat meraih penghargaan Swasti Saba pada tahun 2025 dengan hasil yang membanggakan. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >